KUALA TUNGKAL – Anak di Kabupaten Tanjab Barat masih rawan menjadi korban kekerasan. Pasalnya, sampai Desember 2023 tercatat sebanyak 30 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di daerah itu.
“Kalau kita liat data kasus sampai saat ini jumlah kasus yang masuk berjumlah 30 kasus,” kata Kepala UPT PPA Tanjab Barat Hardiyanti kepada wartawan dikutip Tribunjambi.
Hardiyanti mengungkapkan kasus tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ia mengatakan selama tahun 2022 tercatat 17 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Naiknya cukup signifikan karena tahun kemarin 17 kasus dalam satu tahun,” ungkapnya.
Ia menduga masyarakat saat ini sudah berani melapor ke UPT PPA maupun Polres.
Dari 30 kasus itu sebutnya, 80 persennya ialah dialami oleh anak-anak di bawah umur.
Deo menjelaskan persoalan ini ibarat seperti gunung es. Ia meminta perlu kerjasama semua pihak untuk mencegah dan penanganan terhadap korban.
Ia berharap agar orang tua bisa mengawasi anak-anak nya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Dia menyebut, usaha yang dilakukan pihak PPA sudah banyak, salah satunya korban dilakukan pendamping psikologi, yang jauh dilakukan penjangkauan, setelah hasil dari pemeriksaan itu dilakukan penanganan lanjutan.
“Sampai anak sudah bisa menerima kondisi dia dan sudah mau bersosialisasi kepada masyarakat,” imbuhnya.(*)
Penulis : Angah
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal