Tedjo; Buat Jaga Lautan, TNI Perlu 16 Kapal Selam

Lintas Tungkal

- Redaksi

Rabu, 28 April 2021 - 10:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]

JAKARTA – Indonesia memiliki beberapa kapal selam. Sebagai negara maritim, tentu saja jumlah kepemilikan kapal selam adalah hal yang sangat krusial bagi Indonesia.

Hilangnya KRI Nanggala-402 yang baru saja terjadi ini tentu saja menjadi catatan penting. Sebelumnya, Indonesia memiliki lima kapal selam, termasuk KRI Nanggala-402.

Dalam catatan yang dikutip VIVA Militer dari UN Statistics (Data Statistik Persatuan Bangsa-Bangsa) tahun 2005, Indonesia memiliki luas total lebih dari 1,9 juta kilometer persegi. Dan seperti yang diketahui, 76,4 persen dari wilayah Indonesia adalah perairan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan luas wilayah perairan yang disebutkan tadi, maka Indonesia dalam hal ini TNI Angkatan Laut sangat memerlukan armada pendukung tugas pengamanan.

Hal ini yang sempat dikatakan oleh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhie Purdjianto, dalam sebuah diskusi bersama Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Tedjo mengatakan, bukan cuma jumlah kapal selamnya saja yang perlu dimiliki dalam kuantitas banyak. Tetapi juga, kemampuan atau kapabilitas unit kapal selamnya pun perlu diperhatikan.

Sebagai mantan orang nomor satu di TNI Angkatan Laut, Tedjo yang juga pernah menduduki posisi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI), tahu persis seperti apa postur ideal alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibutuhkan.

“Bukan hanya jumlah yang harus miliki, namun capability juga harus kita miliki. Jadi selain jumlah tadi saya katakan kapabilitas, untuk meng-cover seluruh wilayah kita membutuhkan idealnya 16 (unit) kapal selam,” ucap Tedjo.

Dari pernyataan Tedjo itu, bisa terlihat bahwa TNI Angkatan Laut masih membutuhkan setidaknya 12 unit kapal selam lagi untuk mendukung tugasnya mengamankan wilayah kedaulatan NKRI di perairan. Pasca tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala (402).

Selain kapal selam, tentunya TNI Angkatan Laut juga membutuhkan sejumlah unit kapal lain semisal frigate dan korvet.

Melamgsir dari VIVA Militer bahwa setelah KRI Nanggala (402) karam, tinggal ada empat kapal selam TNI Angkatan Laut yang tersisa. Keempat kapal selam itu adalah KRI Cakra (401), KRI Nagapasa (403), KRI Ardadedali (404), dan KRI Alugoro (405).

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kapolres Tanjab Barat Cek Kesiapan Pos Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Kapolres Tanjab Barat Lakukan Pengecekan Dermaga : Ingatkan Operator Transportasi Lengkapi Alat Keselamatan 
Wakil Bupati Tanjab Barat  Tinjau Gereja untuk Berikan Rasa Aman kepada Umat Kristiani
Tinjau Ibadah di Gereja, Polres Tanjab Barat Pastikan Keamanan Ibadah Natal dan Tahun Baru Berjalan Kondusif
Polres Tanjab Barat Lakukan Sterilisasi Gereja Menjelang Perayaan Natal 2025 
Pemerintah Dorong Keadilan Energi Lewat SPBU Nelayan di Donggala
Danrem 042/Gapu Sambut Kunjungan Kerja Wamen Haji dan Umrah RI di Jambi
Pemerintah Tanjab Barat Serahkan Paket Asupan Nutrisi untuk Keluarga Berisiko Stunting melalui Program GENTING
Berita ini 136 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 Desember 2025 - 17:10 WIB

Kapolres Tanjab Barat Cek Kesiapan Pos Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Jumat, 26 Desember 2025 - 11:34 WIB

Kapolres Tanjab Barat Lakukan Pengecekan Dermaga : Ingatkan Operator Transportasi Lengkapi Alat Keselamatan 

Rabu, 24 Desember 2025 - 22:16 WIB

Wakil Bupati Tanjab Barat  Tinjau Gereja untuk Berikan Rasa Aman kepada Umat Kristiani

Rabu, 24 Desember 2025 - 22:01 WIB

Tinjau Ibadah di Gereja, Polres Tanjab Barat Pastikan Keamanan Ibadah Natal dan Tahun Baru Berjalan Kondusif

Rabu, 24 Desember 2025 - 18:55 WIB

Polres Tanjab Barat Lakukan Sterilisasi Gereja Menjelang Perayaan Natal 2025 

Berita Terbaru

Proses evakuasi jenazah Tiurmalina Boru Sinaga (70), ibu kandung Aipda Simson Pakpahan, personel Kompi 1 Batalyon-C Satbrimob Polda Sumut yang menjadi korban banjir di Kota sibolga. (Dok Polda Sumut/IDNtimes)

Sumatera Utara

30.875 Rumah Warga Sumut Rusak Akibat Banjir dan Longsor

Jumat, 26 Des 2025 - 19:29 WIB