KUALA TUNGKAL – Seorang Mahasiswi sebut saja Bunga, menjadi korban pelecehan seksual oleh terduga Pelaku yang mengendarai Motor Beat F1 di Jalan Prof. Sri Soedewi Kuala Tungkal tepatnya sebelum Gudang Bulog, Kamis (7/7/22) Malam lalu.
Dari cerita Bunga (Bukan nama sebenarnya), terduga Pelaku yang menggunakan Topi dan Masker saat melancarkan aksinya ini, memepet Korban yang di lokasi kejadian minim penerangan ini kemudian mencengkram buah dada korban.
Dikutip dari metrojambi.com, melalui pesan whatssap nya Bunga menyebutkan kejadian itu terjadi, Kamis (7/7/22). Saat itu dirinya sedanga akan pulang kerumahnya di Kawasan Jalan Sri Soedewi sekitar Pukul 20.30 Wib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kejadinya saya alami sendiri. Kejadian malam Jum’at kemarin. Waktu itu saya mau pulang dari Kota Kuala Tungkal,” katanya, Sabtu (9/7/2022).
Kejadian persisnya terjadi di Jalan Sri Soedewi tepatnya di Depan Vihara sebelum Gudang Bulog. Kondisi di lokasi saat kejadian dalam keadaan gelap. Sebab, penerangan di lokasi nyaris tidak ada.
“Gelap lokasi dekat Vihara itu, Jalan yang dekat sering ada genangan air itu kejadian,” ujarnya.
Bunga menceritakan, saat itu dirinya berkendara pelan. Namun, tiba tiba ada motor yang memepet dirinya. Saat itu dirinya mencoba memastikan siapa dibelakangnya itu. Namun disaat melihat itulah sang pelaku beraksi.
“Waktu di lokasi motor saya emang lagi pelan, terus dari Kaca Spion kanan saya melihat ada motor yang mendekat. Saya kira itu teman saya yang searah pulang. Jadi saya pandang kebelakang, tapi tiba – tiba Dia langsung mepet ke motor saya dan tangan nya dari atas mencekam buah dada saya. Dapat perlakuan itu saya tidak bisa berteriak karena sudah ketakutan saya cuma nangis,” tuturnya.
Masih diceritakan Bunga, dengan perasaan takut Ia berusaha menarik Gas Motor hingga di Depan Pondok Pesantren Al Baqiyatush Shalihat, baru menelpon keluarganya dan menceritakan kejadian yang baru dialami.
“Saya ketakutan dan memberanikan diri meneruskan perjalanan. Sesampai di Depan Pesantren karena lokasinya terang dan ada Santri disitu baru berani berhenti dan menelpon keluarga,” katanya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya