BETARA – Kelompok Tani Saleh di Desa Terjun Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi menggugat PetroChina dengan jumlah fantastis sebesar Rp 12 Triliun.
Pasalnya, PetroChina tidak memberikan hak Kelompok Tani Saleh terhadap pengelolaan 17 Sumur Ripah dan pemakaian Lahan Proyek selama kurun Waktu 20 Tahun.
” Tuntutan Rp 12 Triliun itu dari Minyak belum termasuk Gas,” ungkap Abdullah, SH, MH selaku Pengacara Kelompok Tani Saleh dikutip dari harianrakyat.co.id, Kamis (22/6/23).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jumlah itu kata Abdullah dihitung dari hasil produksi 17 Sumur dan pemakaian Lahan Proyek pengeboran selama kurun Waktu 20 Tahun oleh Pihak PetroChina.
” Dasar kami menggugat adalah SKT Tahun 1977 yang jelas legalitasnya. Dan perna terjadi pembayaran oleh pihak PetroChina yakni untuk Sumur Ripah 1, itu menunjukkan pihak PetroChina pernah mengakui hak Kelompok Tani Saleh,” kata Abdullah.
Terkait perkara ini juga disampaikan oleh Abdul Wahab Ketua Kelompok Tani Saleh. Abdul Wahab menyebutkan pihaknya sudah lama ingin menggugat terkait masalah ini.
” Kami sudah lama ingin menggugat. Tetapi karena kami dulu belum ada biaya untuk Buka Meja di Pengadilan dan sekarang waktu yang tepat untuk kami menggugat,” katanya.
Sehubungan dengan perkara ini Tim Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kuala Tungkal yakni Rafli Fadilah Achmad, SH, MH, Agnes Monica, SH dan Yenny Chrustine Debora, SH yang hadir bersama pihak tergugat serta pihak terkait lainnya turun ke Lokasi guna melakukan pemeriksaan setempat Senin (19/6/23) lalu.
Rafli menyebutkan kehadiran pihak PN Kuala Tungkal melakukan pemeriksaan setempat sebagai tindaklanjut delegasi persidangan dari PN Jakarta Selatan dengan Perkara Perdata Nomor 452/Pdt.G/2022/PN Jakarta Selatan.
” Pemeriksaan ini kami sudah mengingatkan tergugat bahwa tidak ada yang melakukan gugatan selama pemeriksaan setempat berlangsung,” katanya.
Dijelaskan Rafli Fadilah Achmad kegiatan yang dilakukan hanya pemeriksaan setempat dan pemeriksaan lokasi saja, dengan menetapkan Titik Koordinat Perkara oleh BPN.
” Untuk itu silahkan Gugatannya nanti diteruskan di Pengadilan Jakarta Selatan,” jelas Rafli.
Dalam pemeriksaan setempat yang berlokasi di Desa Terjun Jaya Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi turut dihadiri Kuasa Hukum tergugat 1 (Satu) PetroChina, Kuasa Hukum Tergugat 2 (Dua) SKK Migas, Kepala Desa Terjun Jaya dan pihak terkait lainnya.(Jk/Bas)
Penulis : Abas
Sumber Berita : Lintastungkal