Mantan Kadis Perkim Tanjabbar ini juga mengakui, nelayan udang ketak di Tanjabbar saat ini memang sangat membutuhkan alat tangkap untuk melaut.
“Karena kalau dari kita, kan kita melalui mekanisme APBD, itu kan lambat karena menunggu APBD Perubahan dan harus diskema pembiayaannya. Kan agak panjang rantainya atau prosesnya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Netty mengakui, terkait masalah ini memang belum ada respon dari pemerintah provinsi maupun kementerian pusat.
Pihaknya pun berharap permpov dan kementrian bisa cepat tanggap darurat untuk masalah ini karena menyangkut kehidupan para nelayan khususnya nelayan udang ketak.
“Mungkin karena ini terjadi di seluruh Indonesia, jadi bukan hanya udang ketak saja tetapi ada juga produk-produk perikanan lainnya bernasib yang sama,” tutupnya.(Amir/bl)
Halaman : 1 2