KUALA TUNGKAL – Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat nyamuk Aides Aigepty mulai menyerang warga sejumlah kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pertengahan Oktober 2019.
Berdasarkan data mingguan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjab Barat dari 16 Puskesmas se Tanjab Barat ditemukan ada 11 Kasus. Kasus terbanyak ditemukan di Puskesmas Kuala Tungkal I yakni 5 kasus.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Tanjab Barat dr. Johanes mengakui jika ada warga yang terkena Demam Berdarah Dengue.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memang sudah ada yang warga terserang DBD dan sempat dirawat ke RSUD KH Daud Arif,” tutur Johwnes, Rabu (16/10/19).
Johanes membeberkan, jika pasien penderita DBD yang sempat di rawat di RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal, kondisinya kini sudah semakin membaik.
Menindaklanjuti hal itu, Johanes mengatakan sudah menjadi perhatian pihaknya dan telah menurunkan tim pengendali seluruh Puskesmas kelapangan untuk melakukan fogging agar penyebaran DBD segera diatasi dan tidak meluas.
“Di Tungkal Ilir sudah dilakukan penyuluhan, pemberian abate dan fogging. Kemudian di Parit Pudin juga diberikan penyuluhan dan tindakan PE,” sebut Johanes.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat memantau dan mewaspadai penyebaran penyakit BDB tersebut di lingkungannya.
Menurutnya pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M Plus.
Dia mengatakan, penyakit DBD seringkali merebak saat peralihan musim seperti pada bulan ini. Kondisi cuaca memasuki musim hujan ini, mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty yang pembawa penyakit DBD.
“Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk aktif dalam gerakan pembasmian sarang nyamuk (PSN). Gerakan PSN secara mandiri jauh lebih efektif dibandingkan langkah pengasapan (fogging),” pungkas Johanes.(bs)