KUALA TUNGKAL – Dari Laporan Bulanan Program Dengendalian ISPA dari 16 pukesmas se Tanjab Barat, per bulan Agustus 2019. Dinas Kesehatan Tanjab Barat mencatat sebanyak 478 balita terserang ISPA.
Dihawatirkan, dengan makin pekatnya kabut asap yang melanda wilayah Tanjab Barat dan sekitarnya selama sebulan terahir, jumlah penderita ispa husuanya balita akan terus bertambah.
Kabid P2PL Dinas Kesehatan Tanjab Barat dr. Johannes didampingi tim ahli Junaidi, SKM memaparkan, jumlah penduduk balita se Tanjab Barat banyak 32.834 jiwa. Data itu diambil dari bulan Agustus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di bulan Agustus memang penderita ISPA hususnya balita mencapai 478 jiwa. Dan semua sudah mendapat penanganan dari Pukesmas terdekat,” paparnya.
Disebutkan untuk penderita ISPA bayi urang dari 1 tahun sebanyak 55 berjenis kelamin laki laki, dan perempuan 66 bayi. Sedangkan balita berusia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun sebanyak 164 laki laki dan perempuan 193 dengan total keseluruhan mencapai 478 orang.
“Untuk usia diatas 5 tahun, laki laki 401 perempuan 425 total 826. Dan kemungkinan jumlah ini akan bertambah mengingat kondisi kabut asap makin hari makin pekat,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk bulan September 2019 pihaknya baru menerima laporan mingguan pengendalian ISPA. Dan data rinci akan diserahkan pada ahir bulan.
“Untuk laporan bulan September minggu pertama sebanyak 913 dan minggu ke dua 894 , dengan total 1.807 penderita ISPA. Untuk rincianya belum kita terima,” tambahnya.
Ia menghimbau, kesadaran masyarakat husuanya orang tua sangat berperan penting mencegah ISPA terhadap anak. Dengan membatasi aktifitas anak di luar ruangan, selaku mengunakan masker, dan mengkonsumsi makanan bergizi.
“Pencegahan bisa dilakukan. Melalui kesadaran dan pengawasan masyarakat hususnya orang tua sangat berperan dalam mengantisipasi kondisi ini,” tutupnya. (Her)
Editor : Tim Redaksi