LINTASTUNGKAL.COM, BETARA – Pembangunan proyek pembutan sekat kanal pembasah lahan di Parit Tarmum, Desa Sungai Terap, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat yang diprotes warga setempat.
Karena imbas dari pembuatan sekat kanal tersebut mengakibatkan tanaman kopi dan pinang menjadi rusak.
Menanggapi persoalan itu, Anggota DPRD Tanjab Barat Dapil II Kecamatan Kuala Betara dan Betara menyayangkan Pembuatan sekat kanal pemnasah lahan milik Dinas Kehutanan Provinsi Jambi sebagai upaya Restorasi Gambut yang menyebabkan rusaknya tanaman dikebun warga Desa Sungai Terap.
“Selaku Dewan dirinya meminta proyek pembuatan sekat kanal dihentikan,” ujar Dedi Hadi, Kamis (01/11/18).
BACA JUGA : Petani Parit Tarmum Protes Pembuatan Sekat Kanal
Menurut politisi Golkar ini, seharusnya kegiatan proyek sekat kanal berdampak positif bagi masyarakat bukan malah sebaliknya.
“Dinas terkait harus bertanggungjawab atas rusaknya tanaman kopi dan pinang milik petani dan kerugian yang dialami,” pintanya.
Terkait persoalan ini pula, Dedi Hadi meminta Dinas terkait untuk melakukan peninjauan ulang terhadap pekerjaan sekat kanal tersebut.
“Karena hal itu sudah jelas sangat merugikan masyarakat,” tegasnya.
Selaku wakil rakyat Dedi Hadi menyayangkan sikap Pemprov Jambi selama ini. Di mana setiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan di Tanjab Barat tidak ada pemberitahuan dan koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten.
“Karena yang mengetahui kebutuhan masyarakat adalah pemerintah setempat,” jelasnya.
Sehubungan dengan permasalahan ini pula, Dedi Hadi mengatakan, dalam waktu dekat akan memanggil pihak Pemerintahan Desa guna menanyakan izin dan persetujuan masyarakat terhadap pembuatan sekat kanal. (bs)
Editor : Tim Redaksi