KUALA TUNGKAL – Luas lahan yang terbakar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat selama Juli hingga September 2019 tercatat lebih dari ratusan hektare.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjab Barat Drs. H. Kosasih mengatakan, karhutla yang terjadi rata-rata di lahan Area Pengguna Lahan (APL).
“Dari catatan kami, sampai per 13 September 2019 lalu ada sekitar 247,82 hektare lahan yang terbakar. Jumlahnya terbilang cukup tinggi,” ungkap Kosasih, Senin (24/09/19).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakannya, sebaran lahan yang terbakar berada di Kecamatan Betara, Batang Asam, Bram Itam dan sebagian di Kuala Betara, Senyerang dan Pengabuan.
“Daerah-daerah itu memiliki lahan gambut yang luas dan mudah terbakar saat musim kemarau,” tambahnya.
Guna menindaklanjuti terjadinya Karhutla sebut Kosasih, posko Karhutla yang tersebar di Desa Desa maupun Posko terpadu tetap siap siaga.
“Posko Karhutla kita tetap jalan. Baik yang di Desa maupun posko terpadu di Muntialo Kecamatan Betara,” katanya.
Kosasih mangakui jika dalam penanggulangan Karhutla pihaknya bersama tim gabungan TNI Polri sempat menemui kendala saat menuju titik kebakaran.
“Armada masih terkendala jika menuju titik api yang sulit terjangkau. Maka dari itu kita minta bantu BPBD Provinsi Jambi maupun pihak perusahaan untuk melakukan pemadaman menggunakan Water Boombing,” jelasnya.
Kosasih menambahkan, kondisi sulitnya sumber air, juga menjadi kendala sehingga water boombing sangat diperlukan jika terjadinya kebakaran hutan dan lahan.(bs).
Editor : Tim Redaksi