Untuk sektor makanan khas Indonesia terdapat produk UMKM Fish Snack, Rendang Erika, Kahla, Arrinnee, Nukuma Soes, Alzavera, aneka sambal dan bumbu masak dari UMKM DD Satoe, Sanrah Food, Lyvia Nusa Boga, hingga produk madu dari UMKM Bali Honey. Selain itu, UMKM Bali Ayu produsen produk perawatan kulit dan kecantikan dari Pulau Dewata, Bali. Sementara di sektor komoditi terdapat UMKM Roemah Rempah, Palm Sugar, Concervana Spices dan Kopi Walatra.
Selain memamerkan produk UMKM, Pertamina juga mempromosikan destinasi wisata unggulan Indonesia, termasuk wilayah-wilayah tempat perusahaan menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam pengembangan masyarakat (community development). Sejumlah destinasi wisata unggulan Indonesia binaan Pertamina yang diperkenalkan diantaranya, Desa wisata Balkondes Wringin Putih dan Balkondes Karangrejo di Magelang, Desa wisata dengan Konservasi Mangrove di Cilacap serta Desa Shuji (Desa Wisata Energi) di Muara Enim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terdapat juga aktivasi Kerajinan Tangan dari Serat Daun Nanas. Produk-produk tersebut terbuat dari limbah daun nanas yang melimpah di Subang . Daun nanas diolah menjadi serat, dipintal menjadi benang, dan digunakan untuk membuat kain, pakaian, dan aksesoris. Busana ini menjadi showcase Pertamina dalam budaya yang mengedepankan kelestarian lingkungan dan membanggakan estetika yang tinggi.
Fadjar mengungkapkan, kehadiran Pertamina di expo tersebut menjadi magnet pengunjung terhadap keunikan budaya Indonesia. Booth Pertamina menghadirkan konsep yang menggambarkan sinergi antara energi, budaya, dan inovasi. “Pertamina juga memanfaatkan momen ini untuk berbagi informasi terkait program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), yang fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Pertamina menunjukkan sinergi antara industri energi, pariwisata, dan pengembangan masyarakat dapat menciptakan dampak positif bagi ekonomi nasional,” pungkas Fadjar.
Editor : Redkasi
Sumber Berita : Pertamina Patra Niaga
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya