Pada tahun 2024, Pertamina Patra Niaga telah menjalankan 24 program DEB di seluruh Indonesia, dan jumlahnya akan terus bertambah di tahun 2025, termasuk dengan hadirnya DEB Besakih ini.
“Program DEB adalah wujud nyata kontribusi kami dalam mendorong desa mandiri energi, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara berkelanjutan,” ujar Heppy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menjelaskan bahwa di wilayah Bali, Pertamina Patra Niaga telah menginisiasi dua program DEB, yaitu di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan dan Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara.
“Program DEB Serangan mengedepankan konservasi penyu berbasis masyarakat, dilengkapi dengan PLTS hybrid off grid 8,72 kWp dan 10 kWh energy system yang membantu penerangan kawasan konservasi, pemeliharaan penyu rescue, penanganan kesehatan penyu dengan alat medis listrik, inkubator tukik berbasis solar cell (Batosay) dan kegiatan edukasi pelestarian penyu dilindungi,”terang Ahad.
Sementara itu, program DEB Uma Palak di Kelurahan Peguyangan mendukung urban farming terintegrasi yang dikelola oleh kelompok tani Uma Palaki. Dengan memanfaatkan PLTS 21 kWp, program ini meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung edukasi wisata agroekologi. Dampaknya, kelompok tani mengalami peningkatan hasil panen, pertumbuhan UMKM berbasis olahan hasil kebun, dan peningkatan pendapatan masyarakat.
“Kedua program DEB ini menjadi bukti nyata bahwa energi bersih tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi, tetapi juga mampu menciptakan efek ganda bagi kesejahteraan warga,” tambah Ahad.
Melalui program DEB, Pertamina Patra Niaga tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, namun juga menciptakan multiplier effect berupa peningkatan kesejahteraan, edukasi energi, dan pertumbuhan ekonomi desa berbasis keberlanjutan
Penulis : Warna Komunika
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Lintastungkal
Halaman : 1 2