Ketua Umum Mapala Pawana FMIPA Universitas Tadulako, Gamaria Barasalim, juga memberikan pandangannya mengenai kegiatan tersebut. Menurutnya, penanaman mangrove ini sejalan dengan kode etik pecinta alam, di mana mereka berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan alam. Gamaria menyampaikan harapannya bahwa kehadiran mangrove di pantai Mamboro Barat nantinya dapat berfungsi sebagai benteng alami yang efektif dalam mencegah abrasi pantai dan berperan sebagai upaya mitigasi bencana, terutama mengingat daerah tersebut pernah terdampak parah oleh bencana tsunami pada 28 September 2018.
Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan bagian dari aksi nyata mahasiswa Universitas Tadulako untuk turut berkontribusi dalam menghadapi perubahan iklim dan merawat lingkungan pesisir. Dengan tanamannya yang kuat dan akarnya yang mendalam, mangrove diharapkan mampu membantu menahan abrasi pantai, mengurangi dampak bencana alam, serta memberikan manfaat bagi kehidupan berbagai spesies hewan dan tumbuhan di ekosistem pesisir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Semangat dan antusiasme dari para mahasiswa Universitas Tadulako dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka dalam berperan aktif sebagai agen perubahan untuk keberlanjutan lingkungan dan keselamatan pesisir. Harapan besar tersemat bahwa kegiatan positif semacam ini akan terus berlanjut dan menginspirasi komunitas lain untuk terlibat dalam upaya konservasi dan pemulihan ekosistem pesisir, demi menjaga keanekaragaman hayati dan membangun ketahanan lingkungan yang lebih baik.**
Penulis : Angah
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Linatstungkal
Halaman : 1 2