KUALA TUNGKAL – Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat sering mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi dalam beberapa pekan terakhir.
Pasalnya hampir di semua agen maupun pangkalan mengalami kekosongan. Bahkan bila ada eceran harganya melebihi HET yang ditentukan pemerintah.
Bahkan persoalan ini sempat dibahas dalam Rakor Satgas Pangan di Mapolres Tanjab Barat yang langsung dipimpin Kapolres AKBP Guntur Saputro, SIK, MH pada 27 Desember 2019 lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada rakor tersebut, Kepala Dinas KUKM Perindag Tanjab Barat melalui Kabid Perdagangan Yeni Warni, SH mengatakan bahwa kelangkaan LPG 3 Kg bersubsidi yang terjadi kelangkaan bukan di Masyarakat.
Namun justru terjadi di pangkalan, kerena saat ini fenomenanya lebih banyak pengecer yang mengantri di pangkalan dibanding dengan masyarakat.
“Pengecer tersebut kembali menjual kepada masyarakat dengan harga tinggi sehingga jauh dari HET yang telah ditetapkan,” ungkapnya dalam rakor tersebut.
Lanjut Yeni, pangkalan seharusnya menjual kepada masyarakat dikawasan tersebut, bukan kepada pengecer. Dari pengecer inilah timbul mata rantai harga menjadi tinggi melebihi HET.
Atas kondisi itu dia menyarankan masyarakat ikut mengawasi penyalurannya di lapangan agar tepat sasaran.(*)