BUNGO – Polres Bungo menetapkan ayah dan anak tersangka atas kasus mayat terikat tali yang ditemukan warga meninggal di Dam atau Bendungan di Unit 14 Dusun Mulya Jaya, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo pada Kamis (2/12/21) pukul 17.30 WIB.
Hal itu diungkapkan Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro, SIK, MH ketiga pres rilis gelar perkara di Mapolres Bungo dihadiri Kajari Bungo Sapta Putra, SH, MH, Senin (6/12/21) siang.
“Pelaku kita tetapkan tersangka, dan kedua pelaku merupakan ayah dan adik korban,” ungkap AKBP Guntur Saputra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Bungo mengkatan pengungkapan kasus ini berdasarkan serangkaian pennyelidikan dan olah TKP dan indetifikasi. Pihaknya menemukan sejumlah bukti jiak pelaku mengarah kepada pelaku orang dekat korban yang tidak lain adalah Ayah dan Adik Korban sendiri.
“Kenapa dilakukan di bendungan, karena memang korban sering duduk-duduk di bendungan tersebut,” ujar Kapolres.
Saat olah TPK awal Tim Petir Satreskrim Polres Bungo menemukan sejumlah petunjuk sepasang sandal yang diduga milik korban, serta tali tali.
“Barang bukti Tali ini kita cocokan dan pemeriksaan di rumah korban, tali ini mirip dan identik dengan tali jemuran di rumah korban,” beber Guntur.
Dari temuan tersebut kita lakukan cocokan dan tambahan dari keterangan dokter Forensik, kita temukan ada bukti-bukti tambahan guna mengungkap kasus ini.
AKBP Guntur juga menyebut jika pembunuhan sadis tererbut direncanakan oleh kedua pelaku.
“Pembunuhan direncanakan, salah satu motifnya karena malu, karena korban memiliki kelainan jiwa atau sakit jiwa mulai tahun 2011, korban ini sering membuat jengkel, dan bahkan kalau pergi tidak pulang,” terangnya.
Kini kedua pelaku (ayah dan Adik) telah ditetapkan sebagai tersangka dan akan dijerat pasal 340 KUHP subsider 344 KUHP jo 55, 56 KUHP dan atau pasal 44 (3) UU Penghapusan KDRT.
“Kalau ancaman beratnya bisa seumur hidup,” tutup Kapolres.(*)