Potensi Kopi Robusta dan Alam Desa Penoban Batang Asam Tanjab Barat

- Redaksi

Sabtu, 9 Juli 2022 - 00:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tentang  Budidaya Kopi dan Pengelolaan Paska Panen Kopi bagi Kelompok Perempuan Pengelola Pembibitan (KP3) dan Pengurus KTH Hulu Lumahan Lestari, KTH Penoban Lestari dan KTH Mahau Lestari. FOTO : Ist

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tentang  Budidaya Kopi dan Pengelolaan Paska Panen Kopi bagi Kelompok Perempuan Pengelola Pembibitan (KP3) dan Pengurus KTH Hulu Lumahan Lestari, KTH Penoban Lestari dan KTH Mahau Lestari. FOTO : Ist

TANJAB BARAT – Berkesempatan mengunjungi Desa Sungai Penoban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), akhirnya dengan jembatan Yayasan Cappa Keadilan Ekologi Seorang Pemuda Tanjab Barat bisa berkunjung ke Desa di ujung perbatasan Provinsi Jambi dengan Provinsi Riau.

Nurul Amin, pemuda Tanjab Barat narasumber dari Yayasan Cappa Keadilan Ekologi menceritakan, pihaknya sedang mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tentang Budidaya Kopi dan Pengelolaan Paska Panen Kopi bagi Kelompok Perempuan Pengelola Pembibitan (KP3) dan Pengurus KTH Hulu Lumahan Lestari, KTH Penoban Lestari dan KTH Mahau Lestari.

BACA JUGA :  Hasil Muscab, Ini Ketua DPC PAN se Tanjab Barat

“Di Desa Sungai Penoban ini ada potensi Kopi Robusta yang ditanam di perhutanan sosial. Perhutanan sosialnya berada diketinggian bervariasi, rata-rata di 450 Mdpl. Maka dari itu KTH beserta KP3 di masing-masing PS (Perhutanan Sosial) perlu memanfaatkan momentum ini dengan dengan baik”, ucapnya.

Menurut Cik Edi, Derektur Cappa mengatakan ijin PS yang diberikan berlaku selama 30 tahun. Skema Perhutanan sosial pada dasarnya dibuat agar masyarakat lokal sekitar hutan dapat mengakses hutan secara terbatas. Namun tetap dengan menjaga kelestarian hutan, maka tata cara yang dipilih harus yang ramah hutan dan berkesinambungan, Kopi dan kemiri salah dua contohnya.

“Pengelolaan kopi secara wanatani dan menerapkan praktik pertanian yang baik / Good Agricultural Practice (GAP) serta ditopang dengan pengolahan paska panen yang sesuai SOP dan pemasaran yang efektif baik secara kelompok maupun sendiri-sendiri dapat menjadi solusi kegiatan ekonomi kreatif di areal sekitar perhutanan sosial. Ini bisa menjadi alternatif mata pencaharian selain yang sudah ada di masyarakat, yaitu kebun sawit, kebun karet, pembuatan bata, dan lain-lain”, jelas Cik Edi.

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bupati Tanjab Barat Sebut Ketahanan Pangan Menjadi Tanggungjawab Bersama
Kapolres Tanjabbar Paparkan Langkah Konkret Mendukung Ketahanan Pangan
Ari Yusuf Rasakan Manfaat Pornas ; Tingkatkan Hasil Panen dan Tekan Angka Pengangguran
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0416/Bute Bangun Sodetan Saluran Air Untuk Mengaliri Lahan Persawahan
Kapolres Tanjab Barat Bersama Forkopimda Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar
Pemkab Blora dan Arie Triyono Sinergikan Peternakan Terintegrasi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa
DPRD Jambi Dorong Petani Jambi Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia
Dandim 0415/Jambi Tinjau Oplah di Kawasan Taman Rajo Muaro Jambi
Berita ini 181 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 5 Agustus 2025 - 09:12 WIB

Bupati Tanjab Barat Sebut Ketahanan Pangan Menjadi Tanggungjawab Bersama

Senin, 4 Agustus 2025 - 21:32 WIB

Kapolres Tanjabbar Paparkan Langkah Konkret Mendukung Ketahanan Pangan

Sabtu, 17 Mei 2025 - 13:49 WIB

Ari Yusuf Rasakan Manfaat Pornas ; Tingkatkan Hasil Panen dan Tekan Angka Pengangguran

Rabu, 12 Februari 2025 - 10:03 WIB

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0416/Bute Bangun Sodetan Saluran Air Untuk Mengaliri Lahan Persawahan

Selasa, 21 Januari 2025 - 18:23 WIB

Kapolres Tanjab Barat Bersama Forkopimda Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar

Berita Terbaru