MEDAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut mengecam tindakan penembakan slah satu wartawan di Medan, Sumut.
Pria bernama Mara Salem Harahap merupakan wartawan sekaligus pemimpin redaksi salah satu media diduga tewas ditembak orang tak dikenal di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) pada Jum’at (18/6) sekira pukul 23.30 WIB.
“PWI Sumut mengecam keras dan mengharapkan aparat kepolisian segera mengungkap siapa dalang dan pelaku serta motif yang melatarbelakangi korban sehingga mati terbunuh mengenaskan saat menuju kediamannya,” ucap Ketua PWI Sumut Hermansyah dikutip detik.com, Sabtu (19/06/21).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Herman mengatakan Mara Salem atau Marsal (42) Warga Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas dikabarkan ditembak di dalam mobil miliknya.
Herman kemudian menyebut ada beberapa kasus dugaan kekerasan terhadap wartawan di Sumut beberapa bulan terakhir. Terbaru, katanya, adalah penembakan terhadap Marsal.
“Pada 29 Mei 2021, kasus percobaan pembakaran rumah Abdul Kohar Lubis, jurnalis linktoday.com di Kota Pematang Siantar. Pada 31 Mei 2021, mobil jurnalis Metro TV Pujianto di Sergai dibakar OTK,” tutur Herman.
“13 Juni 2021, rumah orang tua jurnalis di Binjai dibakar OTK. Diduga karena kasus judi. Pada 19 Juni 2021, Marah Halim, Pemred lassernewstoday.com, tewas setelah ditembak OTK,” tambahnya.
Dia meminta wartawan di Sumut berhati-hati dalam menjalankan tugas. Dia mengingatkan keselamatan merupakan hal nomor satu.
“Kepada wartawan, selain diingatkan agar berhati-hati saat bertugas, dan lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sebuah berita yang saat mendapatkannya taruhan nyawa,” jelasnya.
Keluarga Marsal, Hasanuddin Harahap, mengatakan Marsal ditemukan 300 meter dari rumahnya. Dia ditemukan dalam kondisi tertembak di paha bagian kiri.
“Orang rumah sakit tadi bilang, ada luka tembak di bagian paha sebelah kiri,” ucap Hasanuddin.
Polisi juga membenarkan Marsal tewas ditembak. Direskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan polisi bakal mengusut tuntas kasus ini.
“Kami membentuk tim gabungan dari Polda, Polres, dan polsek untuk menyelidiki kasus ini,” kata Tatan.(edt)