“Akibat rendahnya harga jual dua komoditi tersebut, berdampak serius pada penurunan daya beli Petani di Tanjung Jabung Barat di Pasar-Pasar di Wilayah Hilir Kabupaten,” ungkap Bupati.
Bupati menyebutkan, permasalahan di sektor pertanian terutama rendahnya harga jual beberapa komoditi perkebunan diatas telah didiskusikan baik di Tingkat Kabupaten maupun di Tingkat Provinsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Besar harapan kami melalui Pak Wamentan, permasalahan ini dapat dikaji dan mendapat perhatian secara Nasional,” katanya.
Gayung bersambut dengan apa yang disampaikan Bupati, Wakil Mengerti Pertanian Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi menyebutkan, dirinya berada di Kabupaten Tanjung Jabung berada di tengah-tengah Kebun Kelapa dalam, yang beberapa waktu ini harganya cukup turun.
“Harga ekspornya kalau dari sini ke Malaysia. Pemerintah memberikan bantuan memitigasi permasalahan ini. Karena memang daya belinya sendiri di Malaysia menurun,” katanya.
Wamentan menyebutkan, sehubungan dengan permalasahan yang dihadapi untuk menggairahkan agar Petani tidak kehilangan mata pencaharian, Pemerintah melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya Hilirisasi.
“Kalau kemarin lebih banyak ekspor, sekarang Pemerintah melalui berbagai instrumen yang ada berupaya membeli secara utuh, juga untuk pemasaran di dalam negeri menyeimbangkan harganya,” jelasnya.
Menurutnya Hilirisasi penting sekali artinya memang ada juga kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya masih berupa produk-produk di Hulu.
Penulis : Abas
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya