Kebijakan Perdagangan AS dan Dampaknya pada Ekonomi Indonesia yang Terguncang

Lintas Tungkal

- Redaksi

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Andhika Wahyudiono, Dosen UNTAG Banyuwangi

Andhika Wahyudiono, Dosen UNTAG Banyuwangi

EKONOMI – Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memicu reaksi besar dalam tatanan global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak kebijakan tersebut, yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional memberikan dasar hukum bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam perjanjian internasional dan mengelola dampaknya. Dalam konteks ini, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar terkait dampak kebijakan perdagangan AS. Peningkatan ketegangan perdagangan dapat mengarah pada dampak ekonomi yang lebih luas, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika ini sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Sri Mulyani menekankan bahwa kebijakan unilateralisme yang diterapkan oleh AS berpotensi mengubah tatanan global secara signifikan. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan ini dapat merugikan negara-negara berkembang, yang sering kali terperangkap dalam ketergantungan pada negara-negara maju. Andre Gunder Frank, dalam teori ketergantungannya, menjelaskan bahwa negara-negara berkembang sering terjebak dalam hubungan yang tidak menguntungkan dengan negara-negara industri maju. Ketidakpastian global yang ditimbulkan oleh kebijakan perdagangan AS dapat memperburuk posisi Indonesia dalam sistem ekonomi global. Meskipun Indonesia memiliki potensi untuk berkembang, ketergantungannya pada pasar global yang lebih besar menempatkan negara ini pada posisi yang rentan terhadap perubahan kebijakan negara maju. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mengelola hubungan internasionalnya dengan hati-hati.

Risiko krisis keuangan global yang meningkat akibat kebijakan perdagangan AS juga perlu mendapat perhatian serius. Teori krisis keuangan yang dikemukakan oleh Hyman Minsky menyatakan bahwa ketidakstabilan dalam sistem keuangan dapat memperburuk ketegangan ekonomi global dan menyebabkan krisis yang lebih dalam. Dalam konteks ini, Indonesia, dengan sistem keuangan yang relatif rapuh, harus menjaga kewaspadaan terhadap potensi krisis yang dapat dipicu oleh ketidakpastian global. Negara ini harus memperkuat struktur keuangan domestiknya untuk menghadapi gejolak yang ditimbulkan oleh ketidakpastian global. Penguatan kebijakan ekonomi domestik, termasuk pengelolaan fiskal yang hati-hati, menjadi salah satu langkah penting untuk melindungi ekonomi Indonesia dari dampak eksternal. Dalam hal ini, kebijakan yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika global diperlukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Penulis : Andhika Wahyudiono : Dosen UNTAG Banyuwangi

Editor : Redaksi

Sumber Berita: Lintastungkal

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Disparpora dan HIPMI Tanjab Barat Sukses Gelar Uji Sertifikasi Barista Serta Talkshow Ekonomi Kreatif Beraroma Kopi
Wakil Bupati Katamso Luncurkan Bantuan Pangan Beras Bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat
32 UMKM Binaan Pertamina Hadir di Inacraft Oktober 2025, Hari Pertama Langsung Bukukan Transaksi Rp1,2 Miliar
Dari Desa Siwarak, UMKM Binaan Pertamina Nanas-Qu Rangkul Ratusan Petani dan Menjaga Lingkungan, Lewat Pertapreneur Aggregator
Dari Ribuan UMKM, 730 Peserta Terbaik Lolos Pertamina UMK Academy 2025 Skala Nasional
Pertamina Patra Niaga Gelar “MyPertamina Pasar Rakyat 2025”, Semarakkan HUT RI di Tangcity Mall
Patra Niaga Dukung UMKM Nasional Naik Kelas & Mendunia, Perkuat Ekonomi Daerah
Gerakan Pangan Murah, Polres Tanjabbar dan Bulog Tekan Inflasi Serta Tingkatkan Daya Beli
Berita ini 90 kali dibaca
Dilarang Mengambil dan/atau Menayangkan Ulang Sebagian Atau Keseluruhan Artikel di atas untuk Konten Akun Media Sosial Komersil Tanpa Seizin Redaksi.

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 11:05 WIB

Disparpora dan HIPMI Tanjab Barat Sukses Gelar Uji Sertifikasi Barista Serta Talkshow Ekonomi Kreatif Beraroma Kopi

Rabu, 5 November 2025 - 17:48 WIB

Wakil Bupati Katamso Luncurkan Bantuan Pangan Beras Bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:05 WIB

32 UMKM Binaan Pertamina Hadir di Inacraft Oktober 2025, Hari Pertama Langsung Bukukan Transaksi Rp1,2 Miliar

Sabtu, 20 September 2025 - 13:20 WIB

Dari Desa Siwarak, UMKM Binaan Pertamina Nanas-Qu Rangkul Ratusan Petani dan Menjaga Lingkungan, Lewat Pertapreneur Aggregator

Rabu, 3 September 2025 - 13:47 WIB

Dari Ribuan UMKM, 730 Peserta Terbaik Lolos Pertamina UMK Academy 2025 Skala Nasional

Berita Terbaru

Proses evakuasi jenazah Tiurmalina Boru Sinaga (70), ibu kandung Aipda Simson Pakpahan, personel Kompi 1 Batalyon-C Satbrimob Polda Sumut yang menjadi korban banjir di Kota sibolga. (Dok Polda Sumut/IDNtimes)

Sumatera Utara

30.875 Rumah Warga Sumut Rusak Akibat Banjir dan Longsor

Jumat, 26 Des 2025 - 19:29 WIB