Sebelumnya, Kasad menyampaikan kepada ratusan mahasiswa Universitas Jambi akan 4 peran penting mahasiswa dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam kuliah umum bertema “Pluralisme Dalam Bingkai NKRI”.
Dikatakan Kasad, keempat poin penting tersebut yaitu mahasiswa harus menjadi agen perubahan, mahasiswa sebagai penjaga nilia-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa, mahasiswa sebagai penerus bangsa dan mahasiswa sebagai kontrol sosial terhadap kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasad menjelaskan bahwa Pluralisme di Indonesia sangat beraneka ragam baik itu suku, agama maupun golongan yang sangat rentan apabila tidak dapat dikeloloa dengan baik terlebih di era teknologi informasi yang begitu cepat dan mudah diakses.
“Ini era dimana kebohongan dapat menjadi kebenaran dengan memainkan emosi dan perasaan. Disinilah peran mahasiswa harus menyampaikan apabila ada berita bohong atau hoax, kerana berita tersebut sasarannya kepada orang-orang yang tidak mengerti,”ujarnya.
Oleh karenanya, Kasad mengajak kepada para mahasiswa dan civitas akademika Universitas Jambi untuk terus menggelorakan jiwa nasionalisme dan nilai-nilai pantang menyerah serta rela berkorban.
Usai memberikan kuliah umum, Kasad memberikan tiga buah buku yang ditulisnya secara simbolis kepada Rektor Universitas Jambi Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D., yaitu buku berjudul Loper Koran Jadi Jenderal, kemudian buku berjudul Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi dan buku yang ketiga berjudul Super Humble. (Dispenad).
Halaman : 1 2