JAMBI – Tempat isolasi pasien Covid-19 orang tanpa gejala (OTG) di Provinsi Jambi penuh demikian juga petugas medis kurang.
Itu dikatakan Juru Bicara Satgas P2 Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah menyebutkan tempat isolasi pasien orang tanpa gejala (OTG) telah penuh.
Dengan tingginya angka Covid-19 di Jambi saat ini, kata Johansyah, kapasitas tempat isolasi OTG sudah penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, kata dia Pemerintah Provinsi Jambi hanya memiliki satu tempat isolasi khusus OTG. Daya tampungnya sekitar 50 tempat tidur.
“OTG ini memang menjadi perhatian. Karena kalau tidak diisolasi, akan mempercepat penularan,” kata Johansyah, Minggu (27/09/20).
Selain persoalan daya tampung tempat isolasi OTG, Pemprov Jambi juga membutuhkan tambahan tenaga kesehatan.
“Kalau jumlah nakes yang dibutuhkan, itu belum dihitung. Senin baru akan rapat,” kata Johansyah menjelaskan.
Johansyah menyebutkan, untuk mengatasi masalah kurangnya tenaga kesehatan, ada kemungkinan ada pengalihan dari RSUD Abdul Manap atau merekrut tenaga honorer baru.
“Tidak hanya tenaga dokter, untuk perawat yang menjaga juga, memang masih kekurangan,” katanya.
Saat ini untuk menjaga 50 pasien, kata Johansyah, hanya dijaga lima perawat, bergantian setiap hari.
Atas persoalan itu, Pemprov Jambi sudah memberikan sejumlah alternatif tempat isolasi, di antaranya di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), kemudian asrama haji dan BPSDM Provinsi Jambi.
“Gedung itu bisa dijadikan tempat isolasi pasien OTG. Tapi butuh persetujuan RT dan Lurah di lokasi tersebut,” kata Johansyah.
Apabila mendapat banyak kendala, Pemprov Jambi akan menjadikan RSUD Raden Mattaher sebagai tempat khusus pasien Covid-19, layaknya daerah lain.
Untuk diketahui, jumlah pasien Covid-19 di Jambi per 27 September 2020 sebanyak 446 orang, sembuh 265 orang dan meninggal 9 orang.
Sementara berstatus suspek 82 orang dan tunggu Swab sebanyak 181 sampel.(*)