Pembelajaran Luring Terjadwal
Tidak semau siswa Kiswanto bisa mengakses internet. Dari 20 siswa kelas IV, ada 5 siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring. Masalahnya bervariasi, mulai tidak memiliki gawai, tidak mampu membeli kuota internet, dan ada orangtua yang tidak mendukung.
Solusinya Kiswanto melaksanakan pembelajaran luring. Ia menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang memiliki tujuan pembelajaran sama dengan pembelajaran daring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penugasan untuk siswa yang mengikuti pembelajaran daring dan luring tujuannya sama. Hanya untuk penugasan belajar luring harus jelas dan mampu mendorong dan membimbing siswa menemukan konsep sendiri,” kata Kiswanto.
Jadi penugasannya bukan hanya mencatat ulang buku paket atau mengerjakan soal di buku paket, tetapi guru yang mengembangkan LKPD yang membuat siswa bisa belajar aktif.
Cara mendistribusikannya, siswa mengambil LKPD tersebut seminggu sekali di rumah kepala sekolah yang tidak jauh dari sekolah. Setelah selesai, tugas tersebut dikumpulkan kembali ke rumah kepala sekolah dan diberikan umpan balik oleh Kiswanto.
Terkadang siswa yang tidak punya gawai, bisa bergabung dengan siswa yang rumahnya berdekatan dengan mengikuti protokol pencegahan covid-19.
“Masa pandemi ini memberi kesempatan pada saya untuk melakukan ujicoba pembelajaran yang tetap mendorong siswa belajar aktif, bermakna, dan berorientasi pada peningkatan kecakapan hidup,” jelas Kiswanto.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya