Setelah sebelumnya UPT perpustakaan UNJA sudah memiliki UNJA SMART Corner, Statistik Corner (kerja sama dengan Badan Pusat Statistik Jambi), dan SAD (Suku Anak Dalam) Corner, Chinese Corner menambah variasi sudut baca yang terdapat di UPT Perpustakaan UNJA.
Kepala UPT Perpustakaan UNJA Saharudin mengungkapkan perjalanan terciptanya Chinese Corner di UPT Perpustakaan UNJA berawal dari kelas Mandarin pada masa Covid-19 ketika beliau masih menjadi Kepala UPT Bahasa UNJA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sesuai dengan petunjuk Pak Rektor bahwa UNJA harus berkembang dengan platform UNJA SMART dan menjadi A World Class Entrepreneurship University, maka kiblat entrepeneur di Asia adalah China. Harapannya, mahasiswa UNJA bisa menguasai bahasa Mandarin untuk dapat bersaing di dunia entrepeneurship,” ujar beliau.
“Ini adalah gerak awal usaha kami dalam memperkenalkan Chinese Corner di UNJA. Ke depannya ketika Perpustakaan dipindahkan ke Gedung Rektorat yang sekarang, maka keseluruhan 3 lantai akan kita fasilitasi dengan perpustakaan yang lebih baik. Khusus lantai 1 akan kita sediakan fasilitas penunjang pemustaka, baik itu toko buku, kafe, panggung pertunjukan kebudayaan, dan tentunya sudut baca seperti Chinese Corner dan lainnya,” jelas Saharudin Ph.D.
Rektor UNJA, Prof. H. Sutrisno di hadapan para pustakawan dan puluhan mahasiswa yang hadir menyampaikan bahwa UNJA akan selalu mendukung pengembangan UPT Perpustakaan UNJA dan menyemangati mahasiswa agar mau belajar bahasa asing untuk mengembangkan diri.
“Terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada pihak Pusat Bahasa Mandarin (PBM) UAI atas kehadiran dan kerja sama yang telah dilakukan dengan Perpustakaan UNJA. Ini adalah momen yang luar biasa bagi kita semua. Yang tadi disampaikan Pak Saharudin, Perpustakaan nantinya akan dipindahkan ke Gedung Rektorat sekarang sebanyak 3 lantai. Jika nantinya fasilitasnya sudah lebih baik di sana, kita akan memberikan keleluasaan mahasiswa untuk bisa belajar dengan nyaman dan lebih lama di Gedung Perpustakaan sampai malam hari,” ungkap Rektor.
“Harapan saya, mahasiswa sekalian menjadi termotivasi untuk belajar bahasa asing agar bisa mengikuti program MBKM, baik itu ke universitas lain di dalam negeri atau ke universitas di luar negeri. International network itu sangat menguntungkan sekali bagi para mahasiswa. Kita sukseskan Chinese Corner ini, Rektor boleh berganti tapi tidak dengan program ini,” pungkas Rektor.
Penulis : Redaksi
Sumber Berita : unja.ac.id
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya