Dalam acara tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno dalam sambutannya, menekankan bahwa Pertamina SAF bukan hanya soal aspek teknis, tetapi juga menjadi instrumen strategis dalam geopolitik dan diplomasi energi Indonesia di tingkat global.
“Pertamina Group harus menjadi pelopor. Seharusnya kita sebagai negara yang mampu, yang pertama dan satu-satunya di ASEAN yang membuat SAF sendiri bisa memiliki hak dalam konteks riset, pemasaran, dan kebijakan. Indonesia itu punya aset untuk menjadi pemimpin di kawasan global,” ungkap Havas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menambahkan bahwa SAF merupakan bagian dari arahan Presiden RI dalam mewujudkan Asta Cita di bidang ketahanan dan kemandirian energi.
“Ini adalah program Asta Cita yang harus terus kita laksanakan, yaitu ketahanan energi, dan untuk yang ini tidak hanya ketahanan energinya tapi juga swasembadanya, jadi kemandiriannya juga semakin kuat. Pertamina SAF telah naik kelas karena memiliki sertifikasi keberlanjutan yang diakui global,” tambah Dadan.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kemenko Bidang Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan, Odo R.M. Manuhutu, menekankan pentingnya menjadikan Indonesia sebagai pusat ekosistem SAF.
“Momentum ini menunjukkan komitmen nyata Indonesia dalam dekarbonisasi sektor aviasi. Kita memenuhi komitmen Net Zero Emission di sektor aviasi pada 2050, dan peta jalan SAF ini adalah salah satu upaya kita mencapainya. Harapannya nanti Indonesia bukan hanya pengguna, tapi juga pusat inovasi. Tujuannya menjadikan Indonesia benar-benar pusat, Indonesia harus menjadi nomor satu paling tidak di Asia Tenggara,” ucap Odo.
Acara peluncuran penerbangan perdana Pertamina SAF ini dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) A.M. Putranto, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Arif Havas Oegroseno, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan Odo R.M. Manuhutu, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara RI Yuli Harsono, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI Lukman F. Laisa serta Wiko Migantoro, Senior Director of Oil, Gas & Petrochemical Danantara Asset Management.
Selain itu, turut hadir Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Mochamad Iriawan dan jajaran komisaris lainnya serta Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Oki Muraza beserta Jajaran Direksi Pertamina Group lainnya.
Penerbangan komersial perdana Pertamina SAF menjadi tonggak penting Indonesia menuju target Net Zero Emission 2060. Pemerintah bersama Pertamina dan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen memperluas implementasi SAF, baik pada penerbangan domestik maupun internasional.
Penulis : Warna Komunika
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Pertamina Patra Niaga
Halaman : 1 2