Selain itu, program makan siang gratis yang dijamin bergizi itu, pun sangat rentan menimbulkan kerusuhan akibat distribusi yang tidak cukup atau dalam pelaksanaannya yang tidak merata. Toh, tidak mungkin semua kota besar bisa mendapatkan makan siang gratis itu seperti yang diberikan kepada warga kota yang lain, yang mungkin mendapat prioritas pelayanan, karena mungkin saja daerah tersebut dianggap paling rawan dari ancaman kelaparan.
Di Jakarta saja misalnya dengan penduduk sekitar 11 juta orang, bila saja 5 persen diantaranya adalah mereka yang patut mendapat bantuan makan siang gratis yang bergizi itu, maka jumlahnya sudah paling sedikit berjumlah 55 ribu orang. Kalau masih harus diseleksi lagi, bisalah dianggap 50 persen diantaranya yang layak mendapat jatah makan siang gratis bergizi itu, maka jumlahnya pun masih berkisar 25 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jadi, apa kata warga masyarakat dari kota lain, kalau yang mendapat sajian makan siang gratis bergizi itu hanya warga DKI Jakarta saja ?
Artinya, sejumlah warga di kota besar lainnya pun harus mendapat perlakuan dan pelayanan yang sama, agar tidak sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Artinya, bila semua kota besar di Indonesia akan mendapatkan jatah makan siang gratis bergizi itu, lantas seberapa banyak dana yang masih harus dipersiapkan oleh pemerintah untuk tambahan dana yang sudah tersedia sebesar Rp 71 triliun tersebut.
Penulis : Jacob Ereste
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya