“Dalam masa perpanjangan Wilayah Kerja Jabung ini, kami berkomitmen untuk semakin meningkatkan kontribusi pada pembangunan, terutama melalui program TJS. Untuk itu, kami memohon dukungan yang tulus dari para pemangku kepentingan, mitra kerja, dan masyarakat. Kami juga sangat terbuka, menerima saran dan masukan membangun yang disampaikan kepada kami dengan cara yang baik. Pengawasan dari Bapak-Ibu semua adalah bentuk dukungan yang sangat kami hargai dan nantikan,” ujar Dencio.
Dencio juga mengatakan, pada tahun 2023 ini pihaknya memiliki target melakukan tajak di 11 sumur pengembangan, dan sejauh ini, program-program pengeboran berjalan sesuai rencana. Ia menambahkan, bahwa kegiatan monitoring tajak ini merupakan bentuk keterbukaan perusahaan PetroChina dalam melakukan kegiatan hulu migas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Acara hari ini juga merupakan bentuk keterbukaan perusahaan kami dalam kegiatan-kegiatan hulu migas di Jabung,” ungkapnya.
Selanjutnya, SKK Migas melalui Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan SUMBAGSEL, Bambang Dwi Djanuarto, mengatakan bahwa kegiatan tajak sumur tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari beberapa pihak, terutama para stakeholder. Dimana secara nasional, Indonesia memiliki target produksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 BCFD di tahun 2030.
“Negara ini sedang membutuhkan energi untuk menjaga ketahanan energi nasional. Jadi memang kita punya persoalan bahwa konsumsi minyak kita jauh lebih tinggi dibanding produksi yang kita bisa hasilkan saat ini. Kita membutuhkan konsumsi minyak mentah BBM itu sehari bisa mencapai 1,5 sampai 1,7 juta barrel sehari, sementara produksi kita hari ini hanya sekitar 600.000 barrel per hari. Jadi, setetes minyak itu sangat berharga untuk bangsa ini, kalau kita tidak mampu meningkatkan produksi, maka kita terpaksa harus impor minyak mentah yang akan berdampak terhadap neraca keuangan nasional,” ungkap Bambang Dwi Djanuarto.
Penulis : Angah
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Linatstungkal
Halaman : 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya