3 Wartawan Dianiaya Saat Konfirmasi Terkait Adanya Dugaan Pungli BPNT

- Redaksi

Senin, 7 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Damanhuri wartawan media3.id Ketika Membuat Laporan di Kantor Kapolsek Rengasdengklok, Senin (7/3/22)

Damanhuri wartawan media3.id Ketika Membuat Laporan di Kantor Kapolsek Rengasdengklok, Senin (7/3/22)

KARAWANG – Aksi anarkis yang diduga dilakukan oleh oknum diduga aparat Pemerintah Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Kerawang kepada tiga orang wartawan media online Kabupaten Karawang berujung dipolisikan.

Diketahui, ketiga wartawan yang menjadi korban penganiayaan tersebut yakni Damanhuri wartawan media3.id, Nina Melani Paradewi Pimrus onediginews.com dan Suhada media onediginew.com.

“Selain kami melaporkan aparat desa yang sudah menganiaya kami dan juga menghalangi tugas jurnalis, kami juga melaporkan Mulyana, yang kami duga merupakan otak dari penganiayaan yang kami alami sekarang ini,” cetus Damanhuri wartawan media3.id, di Kantor Kapolsek Rengasdengklok, Senin (7/3/22).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Damanhuri menuturkan insiden penganiayaan dialaminya ketika sedang mengkonfirmasi warga di salah satu warung terkait dugaan pungli Bansos BPNT bersama dua temannya, tiba-tiba sekitar 20 orang lebih yang diduga terdiri dari aparat desa dengan preman bayaran suruhan kades Waluya spontan menganiayanya.

“Saat kami konfirmasi warga, datang sekitar 20 orang, saya tau ada oknum aparat desa Waluya dan preman. Saat itu kami sedang di warung warga di RT 03/01 Dusun Pangasinan Desa Waluya untuk meminta keterangan terkait pungli BPNT,” tutur Damanhuri pada Wartawan.

Sama halnya yang dikatakan, Nina Melani Paradewi Pimprus media onediginews.com, mengatakan saat dirinya sedang wawancara terkait pemotongan BPNT yang di lakukan aparat desa, mendadak datang sekdes dan kemudian berdatangan aparat desa yang lainya langsung spontanitas menganiayanya.

“Saya sempat menjelaskan kepada puluhan aparat desa yang mendatangi saya, bahwa saya sedang memintai keterangan kepada warga, namun mereka malah mengusir kami,” tandasnya.

Lebih lanjut kata Nina, usai menjalani visum di RS Proklamasi Rengasdengklok, ia bertiga langsung membuat laporan di Polsek Rengasdengklok. Laporan yang dia lakukan ini merupakan laporan resmi agar di tindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Tidak ada kata damai bagi saya, untuk melanjutkan proses hukum penganiayaan terhadap kami insan jurnalis,” pungkasnya.(Tim)

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dua Nelayan Korban Kecelakaan Kapal di Perairan Kampung Laut Tanjab Timur Ditemukan
Kapal Nelayan Tabrak Kapal Tongkang di Perairan Tanjab Timur 2 Orang Hilang
BREAKING NEWS ; Jalan Putus di Bungo, Dirlantas Polda Jambi Himbauan Roda Enam dan Truk Lewat Jalur Kerinci
Pastikan Keadaan Warga Terdampak, Kapolresta Jambi Arungi Banjir di Kenali Asam Bawah
Ditpolairud Polda Jambi Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Kelurahan Jelutung
Ruko di Jalan Nelayan Terbakar, Pemilik Turun dari Lantai 4 Bangunan
Satu Korban Kapal Pompong Terbakar di Sungai Batanghari Berhasil Ditemukan
Satu Orang Dinyatakan Hilang Dalam Insiden Kapal Pompong Terbakar di Perairan Berbak Tanjab Timur
Berita ini 385 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 19:07 WIB

Dua Nelayan Korban Kecelakaan Kapal di Perairan Kampung Laut Tanjab Timur Ditemukan

Senin, 3 Maret 2025 - 14:55 WIB

Kapal Nelayan Tabrak Kapal Tongkang di Perairan Tanjab Timur 2 Orang Hilang

Minggu, 2 Maret 2025 - 18:36 WIB

BREAKING NEWS ; Jalan Putus di Bungo, Dirlantas Polda Jambi Himbauan Roda Enam dan Truk Lewat Jalur Kerinci

Selasa, 25 Februari 2025 - 19:26 WIB

Pastikan Keadaan Warga Terdampak, Kapolresta Jambi Arungi Banjir di Kenali Asam Bawah

Minggu, 23 Februari 2025 - 19:06 WIB

Ditpolairud Polda Jambi Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Kelurahan Jelutung

Berita Terbaru