BATANGHARI – Usai acara peletakan batu pertama pembangunan PT Nusantara Green Energy (PT NGE), Mendag Zulkifli Hasan melakukan audiensi dengan para petani kelapa sawit, Selasa (2/8/22).
Dalam Audiensi ini Mendag didampingi Gubernur Jambi Al Haris, Wakil Bupati Batanghari Bakhtiar, Komisaris Utama PT Nusantara Green Energy Bambang Brodjonegoro, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
Sejumlah hal yang mengemuka Mendag yaitu terkait harga tandan buah segar (TBS) yang saat ini masih di bawah Rp2.000/kg serta upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan untuk menaikkan harga TBS di akhir bulan Agustus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam audiensi tersebut, Mendag Zulhas menekankan, perlu waktu untuk memulihkan kondisi agar dapat kembali normal.
“Pemerintah, pelaku usaha, petani, dan rakyat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dan jika saling menguatkan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen CPO yang mengendalikan harga dan suplay di dunia,” jelas Mendag.
Ia juga menegaskan, Kemendag saat ini sudah menghapus pajak ekspor yang dibebankan kepada pengusaha sawit.
“Baik mitra maupun non-mitra perusahaan, harganya (TBS) harus di atas Rp 2.000 per kilogram. Jika tidak berani, boleh protes, jangan jual TBS-nya,” kata Mendag.
“Ini instruksi langsung dari Bapak Presiden, saya selaku Mendag menyampaikan bahwa minggu depan harga TBS sudah di atas Rp 2.000 per kilogram,” sambungnya.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, kelapa sawit adalah salah satu mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir.
“Saya minta mulai minggu depan, harga TBS harus di atas Rp2.000 per kilogram dan para pengusaha wajib mentaati aturan yang telah disepakati,” tegas Zulkifli Hasan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya