Makna Simbolis Bendera dan Organisasi.
- Simbol Identitas: Bendera, dalam banyak organisasi, bukan sekadar kain; ia melambangkan sejarah, nilai-nilai perjuangan, solidaritas, cita-cita bersama. Dalam HMI, atribut organisasi seperti bendera adalah bagian dari identitas organisasi yang dibangun sejak lama dan memiliki makna emosional dan moral bagi para kader.
- Simbol Kehormatan dan Marwah: Ketika simbol dihina atau diinjak, banyak pihak merasa martabatnya terganggu — bukan hanya pihak oknum, tapi seluruhkomunitas HMI. Penyematan simbol di dalam identitas kolektif membuat penghinaannya menjadi pengalaman yang dianggap ofensif secara kultural dan simbolis.
- Simbol Tanggung Jawab & Relasi Kekuasaan: Simbol-simbol organisasi seperti bendera juga menunjukkan adanya kekuasaan sosial simbolik, penghormatan terhadap simbol adalah bagian dari relasi antara masyarakat sipil (organisasi mahasiswa, aktivis) dengan negara dan aparat. Setiap pelanggaran terhadap simbol seringdipandang sebagai tindakan bahwa pihak berwenang melecehkan posisi sosial kritis organisasi.
Dampak Sosial dan Politik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Konsolidasi Internal dan Mobilisasi Publik: Insiden ini biasanya memicu reaksi dari dalam organisasi; kader didorong untuk bersatu, berkonsolidasi, menyuarakan penolakan, dan menjaga simbol organisasi agar tetap dihormati.
- Diskursus Publik & Kritik terhadap Aparat: Masyarakat akan menuntut klarifikasi, permohonan maaf, dan tindakan responsif. Harapan agar aparat menjaga profesionalitas dan menghormati simbol organisasi masyarakat sipil menjadi sorotan.
- Potensi Konflik Simbolik: Tindakan yang dianggap merendahkan simbol bisa memperburuk hubungan antara organisasi masyarakat dan pihak perguruan tinggi, menambah ketegangan sosial, terutama jika dianggap sebagai refleksi ketidakadilan atau penyalahgunaan kekuasaan.
Penginjakan bendera HMI bukan hanya sebuah pelanggaran fisik terhadap atribut organisasi; ia menyentuh aspek simbolik—identitas, kehormatan, solidaritas, nilai-nilai organisasi. Dampak emosional dan sosial yang ditimbulkan dari tindakan tersebut memperlihatkan betapa kuatnya simbol dalam membangun kohesi sosial dan rasa punya organisasi.
Untuk menjaga kehormatan simbol, tidak cukup hanya niat baik atau klarifikasi; dibutuhkan penghormatan, regulasi, dan kesadaran kolektif agar simbol organisasi dihargai dan dilindungi.
Sejatinya Rektor dan pihak yang terkait tidak bisa lepas tangan, karena kejadian tersebut di depan pintu gerbang UIN STS Jambi dan Oknum nya adalah Mahasiswa aktif di UIN STS Jambi
Penulis : Husni Mubarok
Editor : Redaksi
Sumber Berita: HMI Cabang Jambi
Halaman : 1 2






