“Kalau yang lain-lain tergantung persepsi presiden terkait dengan dinamika politik keamanan pertahanan ke depan, kalau misalnya merasa wah ini harus terorganisir dengan baik ya idealnya angkatan darat karena dia paling solid di teritorial kuat,” katanya.
“Kemudian di intelijen kuat dan sebagainya jadi 2024 aman, tapi problemnya adalah Pak Andika cuma sampai 2022 akhir itu kan Desember kurang lebih, saya kira ini juga menarik jadi tidak melihat asas keadilan dan legalitas yang ada,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, masa krusial pemerintahan Jokowi ada di dua titik selama dalam pengamatannya selama 6 sampai 7 tahun. Titik pertama soal isu 212 di tahun 2016 dan 2018. Titik krusial kedua soal penolakan hasil pemilu di bulan Mei September 2019. Sementara, masalah lainnya adalah fokus bagaimana menjaga ancaman dari luar.
“Kayak sekarang ancaman serius kan dari laut China Selatan, saya kira itu hal yang serius untuk disikapi makanya armada laut maritim kita idealnya dipimpin oleh panglima dari angkatan laut karena dengan asumsi itu bisa menegaskan soal persepsi ancamannya bisa terbaca,” ujarnya.
“Kebayang kalau misalnya persepsi ancaman laut tapi panglimanya angkatan darat, kan enggak sama, bidangnya memang lebih ke sana (angkatan laut),” tutup Muradi.
Artikel ini telah tayang di merdeka.com dengan judul : Jokowi Disarankan Gilir Jabatan Panglima TNI, Kasal Yudo Margono Sosok yang Tepat.
Halaman : 1 2