Terkait hal ini, M. Nuh menyerukan sebisa mungkin ikut berpartisipasi perang melawan COVID-19 baik di hulu maupun di hilir. Salah satu persoalan hilir dari COVID-19 yaitu bermunculan anak-anak yatim.
“Saya menghitung berapa yatim baru per tanggal 2 Juli kemarin itu hampir 50 ribu, kalau ditambah sekarang 1500 tiap hari yang meninggal, maka bisa jadi sudah 70 ribu yang yatim baru,” ia memperkirakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, di antara yatim baru itu bisa saja termasuk keluarga insan pers sendiri. “Oleh karena itu paling tidak kita mengambil sebagian beban dari sebagian yatim-yatim baru itu sebagai bakti kita, tentara yang tidak melakukan disersi baik di hulu sini maupun di hilir,” demikian M. Nuh.
Sementara dalam tausyiahnya, Ustaz Das’ad mengajak untuk ambil pelajaran atau pesan moral dari kisah tiga pemuda yang terperangkap di dalam goa sempit.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam pernah mengisahkan ada tiga orang pemuda berjalan. Nah karena perjalanannya tiba waktu malam dan pada saat itu tidak ada hotel, tiga pemuda ini masuk ke dalam goa untuk beristirahat,” ulas Ustaz Das’ad.
Ketika mereka tidur, tanpa disadari terjadi gempa dan pintu goa pun tertutup. Pemuda paling senior kemudian mengajak berdoa. “Tidak ada pilihan lain. kita berusaha dulu, berikhtiar dulu, ayo dorong sama-sama satu dua tiga, nggak bisa terbuka. Kita sudah ikhitiar sudah saatnya berdoa,” kata dia, bercerita.
Pemuda pertama berdoa dengan mengenang kebaikannya yang mengurusi ibunya setiap hari. Pintu goa pun bisa didorong tapi belum bisa dilewati.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya