Biografi Lafran Pane pantas dan patut diusung ke layar lebar. Film berjudul Lafran ini layak diapresiasi oleh Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) bersama Reborn Initiatives sebagai rumah produksi. Karena KAHMI dan Reborn Initiatives meyakini tahun 2024 adalah momentum yang pas untuk merilis film yang dibintangi oleh Dimas Anggara, Lala Karmela serta aktor senior Mathias Muchus
Setidaknya, baru 70 tahun kemudian pengakuan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional kepada Lafran Pane diberikan (pada tahun 2017) berdasarkan Keppres No. 115/TK/Tahun 2017, tertanggal 6 November 2017. Agaknya dengan keterlambatan serupa ini juga yang kurang memacu tumbuh dan berkembangnya organisasi kader bagi anak-anak bangsa, guna mempersiapkan diri mewarisi negeri ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nostalgia terakhir bersama Prof. Drs. Lafran Pane, pada tahun 1984 — 40 tahun silam di Musholla Stasiun Gambir — saat sholat bersama yang cuma tinggal kenangan. Selebihnya, catatan panjang antara 1978 1984 di Kampus Fakultas Teknik Sipil, Demangan Baru No. 24 Ngayogyakarta Hadiningrat. Kecuali itu, kangen munculnya semacam kawah candradimuka untuk menempa diri generasi baru untuk menyambut Indonesia Emas tahun 2045 — seabad Indonesia membebaskan diri dari penjajahan bangsa asing. Meski ancamannya hari ini seperti sedang dijajah oleh bangsa Indonesia sendiri.**
Penulis : Jacob Ereste
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal