Pengembangan karier karyawan di perusahaan menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan. Selain kenaikan gaji berkala, jenjang karier juga menjadi salah satu faktor utama yang mendorong motivasi kerja. Dengan adanya jenjang karier yang jelas, karyawan jadi mengetahui bagaimana sebuah perusahaan menghargai kinerja mereka.
Penyusunan jenjang karier ini memiliki mekanisme tersendiri yang harus diketahui setiap HR.
Manajemen Jenjang Karier
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak perusahaan yang beranggapan alasan karyawan resign adalah karena mereka ingin gaji yang lebih besar. Padahal tidak semuanya seperti itu, alasan banyak karyawan resign juga karena kurangnya perhatian karyawan kepada jenjang karier mereka. Jika karyawan sudah merasakan hal ini, kepuasan dan motivasi kerja mereka akan menurun. Nah, dalam kondisi inilah HR harus membantu karyawan dalam manajemen karier.
Dari sisi individu, manajemen karier adalah perencanaan nyata dari aktivitas dan keterlibatan karyawan dalam pekerjaan yang dilakukannya. Sedangkan, dari sisi organisasi manajemen karier merujuk pada upaya yang dilakukan untuk mengelola alur pergerakan karyawan melalui jabatan yang tersedia.
Proses manajemen karier ini didahului dengan perumusan tujuan dan sasaran yang sifatnya jangka pendek kemudian dikembangkan menjadi tujuan jangka panjang.
Pentingkan Manajemen Karier untuk Perusahaan
Manajemen karier adalah sebuah proses pengelolaan karier karyawan yang meliputi tahapan kegiatan perencaan karier, pengembangan, konseling, sampai pengambilan keputusan karier.
Di dalam sebuah organisasi, ini adalah hal yang penting karena sebagai salah satu langkah untuk memberikan kepuasan dan memahami tuntutan karyawan. Manajemen karier ini juga menjadi salah satu langkah bila perusahaan ingin menciptakan kumpulan bakat dan memastikan hasil kerja lebih baik.
Manajemen karier juga sangat penting bagi perusahaan sebagai salah satu langkah menciptakan lingkungan kerja yang berkelanjutan serta sebagai bagian dari strategi manajemen SDM.
Apa yang Terjadi Bila Tidak Ada Manajemen Karier di Perusahaan?
Berikut ini gambaran yang mungkin terjadi bila perusahaan tidak ada manajemen karier:
Dari sisi Perusahaan:
- Tidak berjalannya suksesi dengan baik.
- Adanya kekurangan bahkan kekosongan untuk mengisi posisi yang tersedia.
- Tidak adanya komitmen yang tinggi dari karyawan
Dari sisi karyawan:
- Merasa frustasi karena merasa kurangnya pertumbuhan diri dan tidak adanya tantangan di tempat kerja.
- Perasaan kurang dihargai oleh perusahaan.
- Ketidakmampuan untuk memperoleh kembali pekerjaan, saat adanya merger akuisisi, restrukturisasi
Di sini dapat kita simpulkan, manajemen karier tidak hanya memberikan keuntngan bagi karyawan tapi juga perusahaan dalam jangka panjang.
Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan untuk Manajemen Karier?
Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh seorang HR untuk melakukan manajemen karier dengan baik? Setidaknya ada 3 cara sederhana yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Pahami Career Path Masing-masing Karyawan dengan Baik
Career path atau juga disebut dengan jenjang karier merupakan rangkaian posisi yang harus dilalui setiap karyawan untuk mencapai tingkat posisi tertentu di dalam perusahaan. Biasanya, career path ini dibuat berdasarkan profil kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang karyawan untuk menjabat posisi tertentu.
Jenjang karier ini berkembang secara vertikal dan bergerak dari bawah ke atas.
2. Mendiskusikan Rencana Karier dan Jenjang Karier secara Terbuka
Pengembangan karier karyawan pada dasarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab perusahaan tapi yang paling menentukan adalah karyawan itu sendiri. Ini karena jenjang karier karyawan di dalam perusahaan akan sangat bergantung pada kompetensi karyawan itu sendiri. Karena itulah, sangat penting bagi perusahaan dan karyawan untuk sama-sama mendiskusikan secara terbuka tentang rencana karier yang tersedia dalam perusahaan.
3. Memanfaatkan Teknologi untuk Mengelola Jenjang Karier
Penggunaan teknologi seperti software HRIS, menjadi salah satu cara agar perusahaan dapat dengan mudah mengelola manajemen karier dalam perusahaan. Apalagi bila software HRIS tersebut sudah dilengkapi dengan modul performance review untuk melihat kinerja karyawan, modul competency management untuk melihat seperti apa kompetensi yang dimiliki karyawan, serta yang paling penting juga modul Career Path.
Dengan modul-modul ini, perusahaan bisa dengan mudah melakukan manajemen karier pada karyawan perusahaan karena semua dilakukan dengan data. Buka hanya mengandalkan intuisi.
Maka dari itu, sudah saatnya perusahaan tidak lagi mengandalkan cara-cara manual bila menginginkan bisnis yang berkelanjutan dan menciptakan talenta berkualitas. Software HRIS Indonesia seperti LinovHR bisa sangat diandalkan untuk membuat manajemen karier berjalan optimal dengan berbasis data.
Apalagi software HRIS LinovHR juga sudah berbasis cloud. Anda bisa mengajukan demo gratis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keungulan software HRIS LinovHR.(*)