KERINCI – Dua ekor harimau yang belum lama dilepasliarkan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) akhirnya ditemukan telah mati.
Pihak Balai Besar TNKS sendiri hingga saat ini belum bisa menyebutkan penyebab kematian Harimau Sumatera asal Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun.
Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Haidir, Sabtu (11/3/23).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Benar, ditemukan sudah tinggal kulit dan tulang belulang. Sedangkan dagingnya sudah membusuk,” ujar Haidir dikutip jambiekspres.
Haidir menyebut Surya ditemukan oleh timnya di wilayah Renah Kayu Embun (RKE) Kabupaten Kerinci.
“Karena sudah membusuk, kita sulit memperkirakan penyebab kematiannya” katanya.
Haidir perkirakan kematian Surya sudah sepekan.
Menurut Haidir, sebelum ditemukan mati, pergerakan Surya selalu dipantau petugas lewat sinyal kalung GPS.
Pada 20 Februari, pergerakannya terpantau melambat dan cenderung statis. Petugas mengira Surya sedang mendapatkan satwa mangsa.
“Posisinya di sekitar lokasi yang sama. Hingga sepekan kemudian, pergerakan Surya masih saja lambat,” ungkapnya.
Selanjutnya, pada 28 Februari. Petugas memgecek ke lokasi. Dan Surya baru ditemukan esoknya, 1 Maret, sudah dalam kondisi membusuk.
Sebelumnya, harimau Surya ini dilepasliarkan di TNKS pada Juni 2022 lalu bersama harimau lainnya berkelamin betina bernama Citra Kartini.
Namun tak bertahan lama Citra Kartini mati pada 19 Juli 2022, Citra Kartini ditemukan mati, diduga akibat konflik satwa dan manusia.