TANJAB TIMUR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu bentuk perhatian serius di Provinsi Jambi.
Sebagai kesiagaan dalam menangani suatu kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, Badan Restorasi Gambut dan Mangrevo (BGRM) menggelar simulasi bersama Manga Agni, Sabtu,(30/7/22).
Kegiatan ini melibatkan 6 desa yakni Desa Pulau Mentaro, Desa Sponjen, Desa Pandan Sejahtera, Desa Catur Rahayu, Desa Air Hitam Laut dan Desa Rantau Rasau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasubpokja BRGM Wilayah Jambi Zulfikar Ali mengatakan simulasi dilakukan untuk meningkatkan kerja sama dan sinergitas dalam rangka penanggulangan karhutla secara proporsional dan profesional.
Menurutnya semua jenis bencana dapat dikatakan penyebabnya adalah ulah manusia, seperti kerusakan lingkungan dan kebakaran yang telah mengancam di tengah kehidupan masyarakat.
“Dalam mengupayakan penanggulangan karhutla di wilayah Provinsi Jambi, sehingga kita akan harus dilakukan berbagai upaya-upaya sedemikian mungkin,baik pada waktu sebelumnya, maupun disaat kejadian bahkan setelah kejadian,” kata Zulfikar Ali
Zulfikar lanjut menerangkan, penanganan kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secara terkoordinasi dan kerja sama terpadu perlu keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, swasta, dan relawan.
“Dalam hal ini kita semua instansi terkait bahkan relawan dan masyarakat mempunyai berperan penting dalam penanggulangan karhutla sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” tegasnya.
Lanjut dikatakan Zulfikar Ali, kehadiran semua pihak di lapangan perlu didukung dengan kemampuan dan keterampilan serta sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat bertindak secara proporsional dan profesional.
“Untuk itu, diperlukan pelatihan yang serius untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penanganan karhutla ini,” pungkasnya.(Edt)