Dilanjutkan Gubernur bahwa Idul Adha, memiliki makna keikhlasan untuk berbagi.
“Idul Adha merupakan manifestasi dari ketulusan berkorban dan kerendahan hati untuk melakukan refleksi historis dalam mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Selain sebagai bentuk ketaatan, ibadah kurban juga menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali rasa empati, dimana kita rela menyisihkan harta yang kita miliki untuk berbagi. Dengan saling berbagi antara mereka yang kaya memberikan kepada yang berkekurangan, sehingga akan tercipta kesejahteraan masyarakat,” jelas Fachrori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Makna kedua Idul Adha, lanjut Fachrori, meneladani pemuda seperti Nabi Ismail yang tanpa keraguan mengorbankan diri untuk berkurban. Pengorbanan ini akan mendekatkan diri kepada Allah dan sesama, dengan pengorbanan akan menghilangkan kesenjangan antara kaya dan miskin sehingga tercipta tolong menolong yang akan berdampak pada kedamaian.
“Jika kita sadari, perintah untuk saling berbagi dan membantu tidak lain adalah cara nyata manusia untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki. Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam hidup, manusia pasti membutuhkan pertolongan orang lain. Penting kiranya selalu kita tumbuh kembangkan sikap saling menyayangi dan menghormati antar sesama. Inilah makna utama dari Hari Raya Idul Adha,” ungkap Fachrori.
Pengurus Masjid pengurus Masjid Addin, Bambang Wahyuddin menyampaikan ungkapan terima kasih, atas inisiatif dari pemerintah pusat memberi bantuan hewan kurban untuk dapat dinikmati masyarakat di sekitar RT 08/ 02 Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
“Terima kasih atas bantuan hewan kurban dari Presiden dan bantuan Gubernur Jambi, semoga barokah dan menjadi amal ibadah bagi bersama, dan kami akan menjalankan amanah yang diberikan kepada kami. Kami pun berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah hadir di tempa ini dan menyerahkan langsung bantuan sapi dari Bapak Presiden,” ungkap Bambang.(hms)
Halaman : 1 2