TEKNOLOGI – PT PLN (Persero) siap mendukung program konversi dari kompor berbahan bakar liquefied petroleum gas (LPG) menjadi kompor induksi, lalu apakah bedanya dengan kompor listrik?
Dikutip dari Bisnis.com, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan bahwa dengan cadangan daya yang telah lebih dari 30 persen di hampir seluruh sistem kelistrikan, PLN siap mendukung program konversi kompor induksi.
Karena belum begitu familier di Indonesia, bisa jadi masih banyak masyarakat beranggapan bahwa kompor induksi seperti digagas PLN tidak memiliki perbedaan dengan kompor listrik. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mungkin masih banyak yang mengira bahwa kompor listrik dan induksi keduanya adalah sama. Namun, faktanya kompor listrik dan induksi merupakan dua jenis kompor yang berbeda.
Bisa dibilang kedua jenis kompor ini merupakan yang paling modern dan canggih dengan fitur-fitur menariknya.
Berikut ini perbedaan kompor induksi dengan kompor listrik dilihat dari lima indikator seperti dikutip dari rinnai.co.id pada Kamis (25/11/21):
1. Tingkat Efisiensi Energi
Perbedaan pertama kompor induksi seperti program PLN dengan kompor listrik bisa dilihat dari tingkat efisiensi energi. Peralatan masak akan jauh lebih efisien jika dipanaskan secara langsung dibandingkan dengan yang tidak langsung. Dilihat dari tingkat efisiensi energinya, maka kompor induksi lebih direkomendasikan jika dibandingkan dengan kompor listrik karena bisa menghemat energi lebih banyak.
Kompor induksi menggunakan reaksi elektromagnetik untuk menghantarkan panas ke makanan dalam wajanan dengan kemampuan hingga sekitar 80 – 90 persen. Sementara itu, kompor listrik hanya dapat mencapai efisiensi energi sekitar 70% saja.
2. Cara Pemanasan
Kedua jenis alat memasak ini memang merupakan jenis kompor yang kini tengah digandrungi oleh kaum milenial. Hal ini dikarenakan tidak perlu menyalakan api untuk memasak karena kedua jenis kompor ini menggunakan cara pemanasan yang berbeda untuk menghantarkan panas.
Sesuai namanya, kompor listrik tentu saja menghantarkan panas melalui sumber energi listrik yang dicolokkan ke kompor secara tidak langsung. Sementara itu, kompor industri dapat memanaskan panci dan wajan secara langsung menggunakan reaksi energi elektromagnetik.
3. Harga
Harga memang selalu menjadi pertimbangan utama seseorang sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu, tak terkecuali saat ingin membeli kompor. Namun, perlu disadari bahwa harga mahal tentu akan memberikan kualitas dan keuntungan yang berbeda dengan harga yang lebih murah.
Kompor induksi memang terbilang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga pasaran kompor gas karena teknologi yang digunakan memang relatif masih baru. Namun, peralatan memasak ini lebih awet dan tidak perlu menelan biaya listrik lebih banyak setiap bulannya.
4. Tingkat Keamanan
Kompor induksi banyak direkomendasikan untuk digunakan mulai dari remaja hingga orang dewasa karena tidak memerlukan api untuk menghantarkan sumber panas. Kompor ini hanya memanaskan partikel besi dengan item yang terdapat di dalamnya sehingga resiko kebakaran kecil.
Kompor induksi juga memiliki fitur-fitur otomatis yang dapat mengatur durasi waktu memasak dan waktu matinya kompor sehingga tetap aman meskipun ditinggalkan. Sedangkan kompor listrik sendiri notabene tidak aman disentuh setelah selesai digunakan untuk memasak.
5. Suhu Maksimum
Suhu maksimum yang dihasilkan oleh kompor induksi memang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kompor listrik. Kompor induksi hanya bisa mencapai suhu hingga 351 derajat Celcius sedangkan kompor listrik bisa mencapai suhu lebih tinggi yakni 393 derajat Celcius.
Namun, kompor induksi lebih cepat mengalihkan suhu dari panas ke dingin. Sementara itu, kompor listrik cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk beralih dari suhu panas tinggi ke suhu rendah. Maka tak heran jika kompor induksi memang direkomendasikan karena lebih aman.
Artikel ini telah tayang di m.solopos.com dengan judul : PLN Gagas Kompor Induksi, Apa Perbedaannya dengan Kompor Listrik?