“Mulai dari Kampanye rapat umum yang dibatasi hanya 100 orang, kampanye pertemuan terbatas sebanyak 50 orang serta melarang arak-arakan dan konvoi,” bebernya.
Dengan kondisi seperti saat ini sebut Guntur, Bangsa Indonesia bahkan Dunia bukan lagi dalam kondisi dilema, tetapi sudah dalam kondisi trilema dimana harus sdegera memulihkan kesehatan, membangkitkan ekonomi, dan menjalankan demokrasi menyelenggarakan pilkada serentak 2020, dimasa pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu sambung Guntur, dampak COVID-19 Bangsa Indonesia berupaya membangkitkan ekonomi, juga dituntut tetap menjalankan Demokrasi menggelar pesta demokrasi pemilukada serentak 2020.
“Usaha Pemerintah tersebut tidak akan berjalan dengan baik manakala masyarakat tidak sepenuh hati dan tidak disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Dijelaskan Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, kondisi saat ini memasuki yang sudah masuk tahapan-tahapan Pemilukada, semua berpotensi menyebarkan Virus Covid-19. Baik itu dari penyelanggara, peserta maupun masyarakat apabila tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Untuk mencegah itu, yang kita gelorakan saat ini membuka jendela dan pintu pada ruang tertutup yang tidak ada sirkulasi udara. Karena jika diruang tertutup terdapat Aerosol dan Airbone yang berpotensi menjadi media penyebaran virus,” jelasnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya