KUALA TUNGKAL – Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, H. Anwar Sadat meninjau lokasi ekowisata Mangrove di Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat, Minggu (16/1/2022).
Dengan mengendarai Sepeda Motor, H Anwar Sadat dan rombongan disambut oleh Masyarakat, Organisasi pemuda Pesisir Pangkal Babu, Dusun Bahagia, Desa Tungkal I (Satu).
“Perkembangan mangrove ini nantinya tidak hanya sekedar jadi objek Wisata, tetapi menjadi multi efek fungsi yakni ekonomi Masyarakat berkembang disini,” ungkap Bupati H. Anwar Sadat usai melakukan peninjauan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guna mendukung hal itu, Bupati mengakui jika kondisi infrastruktur dari Parit Gantung ke Pangkal Babu kondisinya belum memadai. Untuk itu akan dimasukkan dalam perencanaan di APBD Perubahan.
“Ada 1 Kilometer Jalan yang cukup parah nanti Bappeda yang perencanaanya dan Dinas PUPR yang mengukur Jalannya,” sebut Bupati.
Bupati juga menyampaikan karena ekowista Mangrove di Tanjung Jabung Barat satu – satunya Mangrove terluas di Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten akan menggandeng Provinsi dan APBN menjadikan ekowisata mangrove icon dunia terkait Blugreen.
“Dunia saat ini membutuhkan itu dan Tanjung Jabung Barat menjadi Pusatnya,” sebut H. Anwar Sadat.
Hal inilah sambung Bupati, tentunya terlebih dahulu dikenalkan dengan Pemerintah Pusat dengan kajian data – data pendukung, para pakar melalui Bappeda Provinsi untuk meyakinkan Pusat dengan kajian akademik yang tepat dan akurat.
“Pemerintah Pusat ini tidak segan-segan menggelontorkan dana jika kajiannya baik untuk percepatan pembangunan ekowisata mangrove kita ini,” jelasnya.
Dikatakan Bupati, jika dukungan lain nantinya bersama Rekan – Rekannya di UNJA, Bappeda Tanjung Jabung Barat dan Provinsi akan melaksanakan proposal bist di Jakarta.
“Saya juga sudah ketemu dengan Menteri di Jakarta untuk berkunjung ke Tanjung Jabung Barat. In sya Allah beliau nanti kesini,” ungkapnya.
Alternatif lainnya sambung Bupati H. Anwar Sadat, Pemerintah juga akan menggandeng beberapa Perusahaan misalnya PetroChina, WKS melalui dana CSR nya mereka diundang untuk menyamakan pandangan dalam pengembangan ekowisata mangrove ini.
“Kita akan agendakan ekowisata mangrove menjadi destinasi wisata di Tanjung Jabung Barat. Inilah yang kita harapkan. Sebelumnya akan kita perbaiki dulu infrastruktur Jalannya. Mana kayu yang rusak termakan usia kita rehab dengan menggandeng kelompok pemuda pesisir di Desa Tungkal I ini,” tukasnya.(Bas)
