KUALA TUNGKAL – Satuan Reserse Kriminal Polres Tanjab Barat Polda Jambi Geledah sejumlah Gudang di Sungai Saren yang disinyalir dijadikan penimbunan Minyak Ilegal.
Kapolres Tanjab Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasatreskrim AKP Frans Septiawan Sipayung menyampaikan, kegiatan pemeriksaan dilakukan berdasarkan perintah dari Bapak Kapolda Jambi dan Bapak Kapolres Tanjab Barat untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Kami menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang mana informasinya di wilayah Sungai Saren ada gudang yang yang diduga menjadi tempat penimbunan minyak ilegal,” ungkap AKP Frans, Senin (16/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah dilakukan pengecekan bersama dengan awak media di Gudang di Sungai Saren Kelurahan Bram Itam Kiri tidak ditemukan aktivitas llegal, selain bongkar muat Kelapa.
“Di lokasi tim hanya menemukan adanya aktivitas para pekerja yang sedang melakukan bongkar muat kelapa,” terang Kasat.
Selain Gudang Wilayah Sungai Saren Tim juga melakukan pengecekan terhadap di Gudang Desa Pembengis.
“Pengecekan yang dilakukan juga bersama masyarakat ini memang tidak ada aktivitas ilegal,” sebutnya.
Sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan Kasatreskrim Polres Tanjab Barat AKP Frans menghimbau Kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan Ilegal
AKP Frans pun menegaskan, pihaknya akan melakukan penindakan tegas jika memang ditemukan adanya aktivitas illegal.
“Kita akan menindak tegas setiap perbuatan melanggar hukum apapun itu bentuknya,” tukasnya.
Terpisah Zaenal salah seorang pekerja di Gudang yang berlokasi di Sungai Saren mengakui jika aktivitas di Gudang memang bongkar muat Kelapa.
“Jadi Kelapa yang ada saat ini Kelapa dari masyarakat yang kemudian dikemas untuk dikirim ke Jakarta,” ungkapnya.
Untuk sekali pengiriman bisa 4 Truk Fuso dengan kapasitas 28 hingga 30 Ton.
“Alhamdulillah untuk harga Kelapa saat ini sudah membaik,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 01 Sungai Saren Alim dimana setahu dirinya Gudang yang berada dilingkungan RT 01 hanya aktivitas bongkar muat Kelapa.
“Setahu saya hanya bongkar muat Kelapa dari pompong masyarakat kemudian di Sortir lalu dimuat ke Mobil,” katanya.
Penulis : Abas
Sumber Berita : Lintastungkal