Pada telekomunikasi bergerak Generasi ke-4 saat ini, begitu pesatnya permintaan end-user terhadap layanan video–streaming bahkan yang bersifat secara real-time; seperti: television broadcast, movie, music-television, music-video, atau video-conference. Jangkauan luas dan bersifat global adalah sasaran utama mengapa bidang telekomunikasi bergerak didorong terus berkembang dan semakin diperbaharui metode/teknik propagasinya. Hal yang paling dominan fokus pengembangannya seperti bagaimana end-user tetap dapat mempertahankan panggilan komunikasi yang dibangun, walaupun dalam posisi sedang bergerak; baik di atas permukaan tanah/air atau di bawah permukaan. Secara mendasar sifat dan karakter robustness lebih dimiliki oleh telekomunikasi tetap daripada telekomunikasi bergerak; sehingga hal ini menjadi sebuah tantangan dalam kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan.
Permintaan layanan video-streaming yang begitu pesat tentu juga tidak dapat dikesampingkan perihal mekanisme penyimpanannya. Layanan video-streaming dapat diartikan sebagai sebuah layanan berbasis jaringan komunikasi data yang disalurkan (on-streaming) melewati infrastruktur sistem dan jaringan telekomunikasi, dimana jenis data yang ditransmisikan adalah video; visualization dan audio. Ada empat jenis data multimedia yang umum dikenal, yakni: text, audio/sound, image (photo, picture), dan video; adapun yang paling kompleks dan membutuhkan ruang-memory yang lebih adalah data multimedia jenis video.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ruang-memory yang cukup besar umum diistilahkan dengan storage; namun berbeda dengan basis-data yang lebih berorientasi kepada software; yakni: mekanisme loading/storing terhadap data yang telah disimpankan secara permanen, storage dapat didefinisikan sebuah suatu media-simpanan dengan ukuran besar yang berkemampuan menyimpan data dengan volume skalabilitas enterprise. Untuk dapat mengetahui estimasi seberapa dalam dan lebar organisasi/bisnis skala enterprise, yakni minimal dapat menyimpan data kependudukan sebuah propinsi. Beberapa layanan video-streaming yang cukup dikenal dan banyak digunakan seperti: Youtube dot com (Youtube) atau TikTok. Adapun Youtube harus mengalokasi ukuran storage mereka dalam satuan dasar Terabyte (TB). Sebagai gambaran 1 TB kurang-lebih satu juta floppy-disk 3.5 inch (atau umum disebut dengan istilah ‘disket-kecil’). Berdasar penjelasan sederhana ini perlu adanya sebuah mekanisme untuk melakukan organisasi sejumlah basis-data agar mudah dan sederhana saat melakukan akses. Mekanisme inilah yang disebut dengan data-science.
Adapun data-science dapat diartikan secara sederhana sebagai sebuah mekanisme proses penelurusan sebuah value yang ingin dicari dengan keadaan terstruktur atau sebaliknya, tidak terstruktur; menggunakan beberapa tools tertentu dengan berbasiskan metode khusus. Akibat kedalaman dan kelebaran data yang begitu besar maka dibutuhkan suatu metode untuk mengaksesnya secara cepat dan sederhana, yang disebut dengan data-mining. Dengan demikian, data-mining dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme proses untuk melakukan ekstrak sebuah informasi penting baik bentuk/polanya maupun kecenderungannya dari sebuah kedalaman dan kelebaran suatu basis-data. Alhasil dapat dipastikan bahwa landasan sebuah data-science adalah basis-data.
Untuk menguji apakah data-science sangat dibutuhkan pada sistem telekomunikasi, maka terlebih dahulu harus diuraikan layanan-layanan apa saja yang dijalankan atau dimiliki sistem telekomunikasi. Saat ini telah terjadi konvergensi antara bidang telekomunikasi dengan jaringan komputer, yakni disebut dengan internet; sehingga tidak dapat dikesampungkan bahwa backbone sebuah jaringan internet adalah sistem dan jaringan telekomunikasi. Layanan telekomunikasi dalam hal ini layanan ICT (Information and Communication Technology, umum diistilahkan juga dengan TIK) dapat disebutkan seperti: SMS (Short-Message Service), chat, MMS (Multimedia Message Service, seperti gambar/foto/suara), video-conference, Live TV-streaming (seperti siaran langsung bola basket, NBA). Dari berbagai layanan ini, perlu adanya mekanisme untuk menyimpan secara periodik dan permanen seperti: login user (nama, password, waktu aktivitas), transkrip history komunikasi, lampiran file (bila saat komunikasi berlangsung digunakan), dan file multimedia saat streaming sedang berlangsung.
Dan hal ini belum termasuk layanan finansial dan transaksinya yang meliputi jaringan interkoneksi antar berbagai provider telekomunikasi, operator jasa/bisnis, dan third-party. Misalkan, data transaksi seorang pelanggan saat memesan tiket bioskop pada sebuah jaringan bioskop global melalui aplikasi e-commerce dengan pembayaran dari mode autodebet sebuah bank tertentu, menggunakan aplikasi mobile-banking bank tersebut. Dan kondisi ini bisa dilakukan dalam lingkup global, yakni transaksi terjadi di suatu negara namun bank yang digunakan adalah bank nasional. Alhasil harus menggunakan layanan satelit sebagai dukungan sistem telekomunikasi. Hal ini tentu semakin menunjukkan bagaimanan peran dan dukungan data-science dalam sistem telekomunikasi.**
Penulis : S.N.M.P. Simamora [Dosen Institut Digital Ekonomi LPKIA, Bandung, Alumni Dept. Elektroteknik, ITB Bandung]
Penulis : S.N.M.P. Simamora
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal