BETARA – Pasca unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Masyarakat Pematang Lumut Bersatu (AMPLE) yang kemudian ditindaklajuti dengan mediasi di Kantor Camat Kecamatan Betara 10 September 2025 terkuak keberadaan 14 Subkontraktor yang beroperasi di PetroChina tidak melapor ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker).
Bahkan saat mediasi di Hari yang sama dari hasil Notulen Kepala Disnaker Tanjung Jabung Barat Eko Suwelo mengungkapkan dari 22 Subcon yang beroperasi untuk Petrochina hanya 8 yang melaporkan ke disnaker.
Sehubungan dengan hal itu Eko Suwelo saat dikonfirmasi media membenarkan sebanyak 22 subkontraktor yang beroperasi di PetroChina hanya 8 (Delapan) Subkontraktor yang melaporkan keberadaannya ke Disnaker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait itu pula sebut Eko, sesuai dengan aturan pihaknya telah melaporkan permasalahan ini ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jambi termasuk juga ke pengawas perusahaan.
“Nantinya pengawas Perusahaan yang akan menindaklanjuti laporan ini. Tugas kami adalah memberikan informasi,” jelas Eko Suwelo, Kamis (18/9/2025).
Eko menegaskan keberadaan Subkontraktor penting diketahui karena akan berdampak terhadap ketenagakerjaan utamanya terhadap tenaga kerja lokal dengan memberikan informasi lowongan kerja secara transparansi.
“Data dari Subkontraktor ini sudah kami laporkan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jambi untuk ditindaklanjuti terutama terkait dengan kelengkapan administrasi yang belum dipenuhi,” sebutnya.
Lebih jauh Eko mengatakan koordinasi antara Disnaker Tanjung Jabung Barat dengan Disnaker Provinsi Jambi hingga saat ini tetap berjalan dengan baik.
“Subkontraktor yang beroperasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat bukan hanya di Petrochina tetapi di Perusahaan-Perusahaan lainnya harus proaktif melapor sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Penulis : */bas
Sumber Berita: Lintastungkal






