Mempertahankan Rock Klasik di Era Digital
Di tengah dominasi musik elektronik dan pop yang merajai tangga lagu, Uncles Band justru memilih bergerak melawan arus dengan membawakan rock klasik. Kristianto memiliki keyakinan bahwa musik rock klasik masih memiliki tempat di hati pendengar musik Indonesia, termasuk generasi muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada satu lagu yang kita arahkan ke audiens anak-anak muda, kebetulan ciptaan Rakha Dewa sendiri, judulnya ”Dinding hati,” kata Kristianto. Lagu ini bercerita tentang kisah cinta anak SMA dari latar belakang ekonomi berbeda, tema yang diharapkan bisa menarik minat pendengar muda.
Apa yang dilakukan Uncles Band tampaknya sejalan dengan tren kebangkitan musik rock di tingkat global. Beberapa tahun terakhir, tren “Y2K” dan nostalgia era 90-an hingga awal 2000-an kembali populer di kalangan Gen Z, termasuk dalam musik.
Menurut data dari platform streaming musik, konsumsi genre rock di Indonesia naik 15% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan peningkatan signifikan pada kelompok pendengar berusia 16-24 tahun.
Kristianto meyakini bahwa rock klasik tetap relevan dengan audiens muda karena kejujuran liriknya dan energi musiknya yang autentik. Era di mana banyak musik terdengar sama karena penggunaan template produksi digital, rock klasik menawarkan keunikan dan keaslian.
Kristianto berharap album “Musim Dusta” bisa menjadi bagian dari kebangkitan rock klasik Indonesia dan menginspirasi generasi muda untuk mengapresiasi genre ini.
“Kami berharap lagu ini sebagai inspirasi dan pengingat dan ajakan,” tutup Kristianto. Ia menegaskan bahwa melalui lagu-lagu Uncles Band, terutama “Musim Dusta”, mereka ingin mengingatkan pendengar tentang korupsi dan praktik merugikan rakyat kecil yang masih marak terjadi di Indonesia dan mengajak untuk kembali ke tujuan yang nyata karena Tuhan tidak suka.
“Pada akhirnya, semua dari kita tujuannya adalah untuk kembali ke Pencipta,” pungkas Kristianto seraya mengingatkan bahwa di tengah gemerlap dan dusta kehidupan, kejujuran dalam berkarya tetaplah yang utama. Sebuah filosofi sederhana yang menjadi inti dari perjalanan Uncles Band. ***
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Lintastungkal