KUALA TUNGKAL – Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, SIK, MH mengaku pihaknya belum mendapatkan informasi terkait keberadaan kelompok pecahan JAD di Tanjab Barat.
Namun demikain dia menegaskan pihaknya tetap terus waspada dan melakukan penelusuran.
“Kalau kita, saya belum mendapat informasi masuk dari BINDA ya terkait hal itu,” katanya, Rabu (31/03/21)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Guntur saat ini pihaknya terus memperketat pengawasan dan pengamanan di semua wilayah Tanjab Barat.
“Kita tidak boleh underestimate atas kejadian di Makasar itu tetap kita lakukan peningkatan,” ungkapnya.
Guntur menegaskan pihaknya akan melakukan penelusuran lebih dalam terkait informasi dari Binda Provinsi Jambi tersebut, jika Tanjab Barat terdeteksi menjadi satu dari lima kabupaten yang memiliki jaringan JAD.
“Kita akan telusuri lagi jaringan yang ada ini, apa mengapa dan gimana, apakah itu sudah teridentifikasi apakah itu prediksi,” ucapnya.
Menurutnya sejumlah antisipasi sudah pihaknya lakukan termasuk tempat ibadah menjelang paskah nanti.
Mantan Kasubdit Indagsi Polda Jambi ini menyebutkan jalur laut juga menjadi prioritas untuk pengamanan. Sebab, bisa menjadi jalur masuk bagi orang yang berkepentingan.
“Kemudian kita memiliki jalur air dan darat di prediksi menjadi rawan dan kita sudah tingkatkan dengan kewaspadaan dan meningkatkan pemeriksaan dan memnimilasir yang ada,” tandasnya.
Sebelumnya dikutip metrojambi.com Badan Intelejen Daerah (BINDA) Provinsi Jambi menyebutkan terdapat lima daerah yang menjadi wilayah pemantau BIN. Kelima wilayah itu yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi, Kota Jambi Bungo dan Tebo.
Namun, dari lima daerah itu kabupaten Tanjabar merupakan terbanyak keberadaan kelompok pecahan JAD.(*)