Jadi Paket Termahal, Harga Cabai di Bungo Tembus 150 Ribu Perkilogram

- Redaksi

Minggu, 3 Juli 2022 - 09:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pedagang Cabai di Pasar Tradisional Modern Kabupaten Bungo. FOTO : Ist/tvonenews.com

Pedagang Cabai di Pasar Tradisional Modern Kabupaten Bungo. FOTO : Ist/tvonenews.com

BUNGO – Harga cabai di Pasar Tradisional Modern Kabupaten Bungo tembus hingga Rp 150 ribu per kilogramnya.

Kondisi ini telah terjadi sejak awal bulan dan membuat warga dan pedagang setempat menjerit.

Seperti yang diungkapkan seorang ibu rumah tangga, Lidya (30) warga Kelurahan Tanjung Gedang, Kabupaten Bungo, mengatakan bahwa kenaikan harga cabai saat ini sangat tidak sebanding dengan ekonomi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Gila, harga cabai aja sudah Rp150 ribu perkilonya. Mana ekonomi masyarakat saat ini belum stabil dengan turunnya harga sawit yang sampai Rp400 ribu perkilonya,” ungkap Lidya dikuti dari tvonenews.com, Jumat (1/7/22).

Lidya mengatakan, kenaikan harga cabai ini terjadi sejak beberapa bulan yang lalu.

Menurutnya kenaikan tersebut sangat memberatkan para pembeli, yang saat ini sudah sangat sulit mengatur keuangan rumah tangga, dari tingginya harga bahan pokok seperti cabai.

Bukan hanya kenaikan harga cabai, ia pun mengeluhkan berbagai kebutuhan pokok yang naik dan kunjung belum turun. Untuk itu ia minta pemerintah segera turun tangan.

“Dari minyak goreng hingga cabai, gimana kita bisa mengatur keuangan rumah tangga saat ini, semuanya mahal. Saya meminta kepada Pemerintah, untuk segera mengatasi hal ini,” katanya.(Ns)

Apa Penadapat Anda Terkait Berita Ini?

Follow WhatsApp Channel lintastungkal.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kehadiran PT Anugrah Pinang Bersama Berikan Solusi Petani Ketika Harga Pinang Anjlok
Peringati Hari Koperasi Nasional, Pertamina Patra Niaga Dukung Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri dan Berkelanjutan
Dorong Ekonomi dan Lapangan Kerja Baru, Yayasan AHM Latih Puluhan UMKM Bengkel Sepeda Motor
Lewat Pertapreneur Aggregator, Muria Batik Kudus Berdayakan Disabilitas dan Kaum Rentan Jadi Lebih Mandiri
Dari Dapur ke Pasar: Perempuan Bajo Bangkit Lewat Legalitas Usaha dan Pertanian Keluarga
Kebijakan Perdagangan AS dan Dampaknya pada Ekonomi Indonesia yang Terguncang
Sulap Ikan Mini Jadi Camilan Kekinian, Produk Peserta UMK Academy Sukses Tembus Pasar Hongkong
Setia Pada Lilin, Bukan Printing: Dimas Batik Jadi Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya
Berita ini 101 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:03 WIB

Kehadiran PT Anugrah Pinang Bersama Berikan Solusi Petani Ketika Harga Pinang Anjlok

Minggu, 13 Juli 2025 - 23:19 WIB

Peringati Hari Koperasi Nasional, Pertamina Patra Niaga Dukung Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri dan Berkelanjutan

Minggu, 6 Juli 2025 - 18:11 WIB

Dorong Ekonomi dan Lapangan Kerja Baru, Yayasan AHM Latih Puluhan UMKM Bengkel Sepeda Motor

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:35 WIB

Lewat Pertapreneur Aggregator, Muria Batik Kudus Berdayakan Disabilitas dan Kaum Rentan Jadi Lebih Mandiri

Kamis, 22 Mei 2025 - 17:58 WIB

Dari Dapur ke Pasar: Perempuan Bajo Bangkit Lewat Legalitas Usaha dan Pertanian Keluarga

Berita Terbaru