YOGYAKARTA – Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi bisu momen bersejarah dalam dunia peternakan Indonesia. Prof. Dr. Ir. Chusnul Hanim, M.Si.,IPM., ASEAN Eng., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Biokimia Nutrisi Ternak, melengkapi keistimewaan keluarga yang telah memiliki seorang guru besar: suaminya, Prof. Dr. Ir. H. Ali Agus, DAA, DEA, IPU, ASEAN Eng.
Kini, keluarga Prof. Ali Agus dan Prof. Chusnul Hanim menjadi salah satu dari sedikit pasangan yang berhasil meraih gelar Guru Besar di bidang yang sama, yaitu peternakan. Sebuah pencapaian yang mencerminkan dedikasi seumur hidup untuk kemajuan inovasi protein hewani Indonesia.
Fitobiotik: Revolusi Ternak Bebas Antibiotik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Fitobiotik dan Aplikasinya untuk Peternakan Masa Depan: Produktivitas, Kualitas Produk Hasil Ternak, dan Emisi Metan”, Prof. Chusnul Hanim menawarkan solusi revolusioner untuk tantangan peternakan modern.
“Antibiotik membuat ternak resisten terhadap obat-obatan. Fitobiotik ini mampu dijadikan sebagai antibiotic growth promoters replacer,” ungkap Prof. Hanim yang kini menjadi bagian dari 532 Guru Besar aktif di UGM.
Fitobiotik merupakan senyawa metabolit sekunder yang berasal dari berbagai tanaman herbal yang mudah ditemukan di Indonesia. Beberapa contoh fitobiotik yang dapat digunakan sebagai pakan aditif alami antara lain temulawak, kunyit, jintan hitam, bawang putih, jahe, kencur, lidah buaya, daun beluntas, dan daun binahong. Tanaman-tanaman ini selama ini dikenal sebagai jamu tradisional untuk manusia, kini terbukti bermanfaat pula untuk kesehatan ternak.
Inovasi fitobiotik yang dikembangkan Prof. Hanim terbukti mampu meningkatkan kualitas produk ternak tanpa mengandalkan antibiotik. Pada ayam petelur, fitobiotik meningkatkan warna kuning telur. Sementara pada ayam pedaging, penambahan premix herbal fungsional memungkinkan penggunaan pakan berprotein 2% lebih rendah namun tetap menghasilkan performa optimal.
Acara pengukuhan dihadiri sejumlah kalangan, tak hanya dari akademisi, tapi juga dari dunia usaha. Terlihat hadir Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID FOOD, Ghimoyo dan Komisaris Utama ID FOOD, Suhartono Suratman. Dari kalangan pengusaha, tampak Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Tjiu Thomas Effendy, dan Komisaris PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tumiyana.
Hadir pula beberapa pejabat pemerintah, diantaranya Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda, dan Bupati Blora, Arief Rohman.
Penulis : Yoga Pranadipa
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Lintastungkal
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya