JAKARTA – Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo, Jepang, mengonfirmasi bahwa setidaknya tercatat 969 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Prefektur Aomori, yang merupakan titik gempa magnitudo 7,5 yang mengguncang utara Jepang pada 8 Desember 2925 malam waktu setempat.
Gempa berkedalaman 54 kilometer itu sebelumnya mengguncang wilayah lepas pantai timur Aomori pada 8 Desember 2025 pukul 23.15 waktuDari data pada akhir tahun 2024, dilaporkan juga jumlah WNI di wilayah Iwate sekitar 1500 orang; dan di wilayah Hokkaido sekitar 8000 orang.
Dengan demikian, total jumlah WNI di 3 (tiga) Prefektur di mana terjadinya gempa tersebut, tercatat sekitar 11 ribu orang. Sementara ini, hingga 9 Desember 2025, pukul 08.30 JST (waktu setempat), KBRI Tokyo memastikan belum ada laporan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa. Dalam kaitan potensi gempa-gempa susulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perwakilan RI di Jepang – KBRI Tokyo dan KJRI Osaka – mengimbau para WNI di Jepang untuk terus waspada dan tetap memantau situasi dengan memonitor informasi terkini, khususnya mengenai kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Para WNI diimbau untuk mengikuti instruksi yang disampaikan oleh otoritas resmi Jepang, termasuk mempelajari rute evakuasi, mempersiapkan tas darurat, menyiapkan dokumen penting dan uang tunai secukupnya.
Selain itu, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka juga mengimbau agar WNI di Jepang lakukan Lapor Diri melalui website www.peduliwni.kemlu.go.id. Hal ini penting dilakukan agar dapat memaksimalkan pelayanan dan perlindungan dari Perwakilan Indonesia di luar negeri.
Para WNI dalam situasi dan kondisi darurat dapat menghubungi Hotline KBRI Tokyo +81-80-3506-8612 dan +81-80-4940-7419, atau KJRI Osaka : +81-80-3113-1003.
Editor : Redaksi
Sumber Berita: KBRI






