KUALA TUNGKAL – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Propinsi Jambi, memprediksikan jika puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Juni, Juli hingga Agustus 2020.
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Tanjabbar Drs. Zulfikri, M.AP. Ia menyebutkan bahwa musim kemarau di Kabupaten Tanjung Jabung Barat diprediksikan terjadi pada bulan Juni mendatang.
“Prediksi yang kita terima dari BMKG, musim kemarau akan mulai terjadi bulan Juni mendatang,” sebut Zulfikri di Kuala Tungkal, Selasa (26/05/20).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebutkan bahwa di Kabupaten Tanjabbar sendiri dari 13 Kecamatan. Ada 7 Kecamatan yang rawan akan bencana kebakaran dan lahan (Karhutla).
7 Kecamatan rawan Karhutla tersebut yakni, Kecamatan Betara, Kuala Betara, Bram Itam, Pengabuan, Senyerang, Tebing Tinggi dan Kecamatan Batang Asam.
“Di Kecamatan Betara ada 8 desa, Kuala Betara 2 desa, Bram Itam 2 desa, Pengabuan 4 desa, senyerang 3 desa, Tebingtinggi 3 desa dan Batang Asam 7 desa.” Kata Zulkifli.
Menurutnya bahwa, di 7 Kecamatan ini merupakan wilayah yang selama ini berpotensi terjadi Karhutla.
“Wilayah kita ini merupakan lahan gambut yang sangat mudah terbakar, buktinya pada tahun 2019 lalu ada 88 kejadian dengan lahan yang terbakar mencapai 570 hektar.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Mantan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan ini, maka pentingnya persiapan SDM dan peralatan dengan melibatkan pihak BPBD, Kodim, Polres, dinas terkait dan juga masing-masing perusahaan.
“Semua yang terlibat harus mempersiapkan peralatan nya jika nantinya terjadi kebakaran hutan dan lahan,” tutupnya.(*)