KUALA TUNGKAL – Puluhan warga yang menemukan kecurangan dalam Pilkada di Tanjab Barat bentrok dengan aparat Kepolisian Polres Tanjung Jabung Barat.
Kericuhan ini ditenggarai karena sejumlah warga menemukan adanya kecurangan berupa money politik.
Puluhan warga yang datang melakukan protes ke Kantor KPU Tanjung Jabung Barat langsung bertemu dengan Ketua KPU. Tidak terima dengan penyampaian dari KPU Warga langsung melakukan demo yang berujung terjadinya kericuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aparat kepolisian dari Polres Tanjung Jabung Barat yang melakukan pengamanan mengambil tindakan dengan menurunkan pasukan Dalmas dan Satu Unit Mobil Water Cannon untuk menghalau warga.
Namun warga tetap melakukan aksi Anarkis melempari petugas dan membakar Ban di Lokasi demonstrasi.
Melihat kondisi kian memanas, aparat yang sejak awal melakukan pengamanan menembakkan Gas Air Mata hingga tembakan peringatan.
Bahkan ada dari salah seorang pendemo yang terpaksa ditangkap karena menyerang petugas menggunakan senjata tajam serta membawa minuman keras.
Menanggapi hal itu Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Agung Basuki, S. I. K., M. M mengatakan pengamanan yang dilakukan kepolisian merupakan bagian dari simulasi pengamanan kota (SISPAM KOTA) kesiapan pilkada serentak di Tanjung Jabung Barat.
“Latihan Simulasi Sispam Kota ini kita laksanakan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kontigensi selama Pilkada 2024 yang dimungkinkan akan terjadi selama tahapan Pilkada,” ungkap AKBP Agung Basuki di Alun-Alun Kota Kuala Tungkal Lokasi Latihan Sispam Kota, Sabtu (24/8/24).
Dengan latihan ini Dia berharap seluruh Personel Polres Tanjung Jabung Barat dapat mengerti dan memahami SOP, hukum dan Undang-Undang serta peraturan Pilkada 2024.
“Pemahaman SOP ini baik secara perorangan maupun kemampuan secara Institusional. Sehingga tugas yang diemban nantinya dapat dilaksanakan secara profesional, modern dan terpercaya,” katanya.
Lebih lanjut Kapolres menyampaikan kepada partai pendukung dan seluruh stakeholder terkait agar memberikan gambaran standar operasional pengamanan Pilkada yang Humanis dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.dan
“Standar operasional juga dengan melakukan tindakan tegas dan terukur kepada oknum yang mencoba mengganggu jalannya demokrasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” sebutnya.
“Kita berharapa Pilkada tahun 2024 di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat berjalan dengan aman, damai dan bermartabat,” tukasnya.
Penulis : Abas
Sumber Berita : Lintastungkal