JAMBI – Danrem 042/Garuda Putih Brigjen TNI M Zulkifli meminta perlunya dibatasi mobilitas penduduk yang melakukan perjalanan keluar masuk Provinsi Jambi.
Menurutnya pengetatan itu perlu dilakukan deteksi dini dan mengecek kesehatan masyarakat yang hendak masuk ke Provinsi Jambi.
“Kebijakan ini harus kita lakukan, apakah nanti mereka akan di rappid tes ulang atau bagaimana nanti teknisnya,” ujar Danrem saat rapat evaluasi penangan Covid-19 Provinsi Jambi di BPBD Provinsi Jambi, Kamis (06/08/20).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Danrem meminta kepada masyarakat dan Pemprov Jambi untuk tidak melaksanakan perjalanan dinas ke luar Provinsi.
“Tak ada lagi perjalanan ke Jakarta atau provinsi tetangga. Ini menjadi salah satu penyebab meluasnya penyebaran Covid-19 dan menjadi kesalahan yang fatal,” kata dia.
Zulkifli mengatakan bahwa mobilitas penduduk sangat mempengaruhi peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Jambi. Untuk itu pengketatan di perbatasan juga harus kembali diterapkan di setiap Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi.
Selain itu, dirinya juga menghimbau untuk Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi agar tidak membuka sekolah dengan tatap muka.
“Meski dilakukan dengan Protokol kesehatan, karena ini bisa memicu terjadinya penularan, ujarnya.
Tak hanya itu, dirinya juga memintanya kepada tim gugus tugas untuk melakukan penyemprotan disinfektan kepada sekolah yang pernah melakukan sekolah tatap muka.
“Ini upaya untuk menetralkan kembali, jangan sampai nantinya itu menularkan ke yang lainnya,” sebutnya.
Selanjutnya, inventarisir kepada para tenaga medis di setiap puskemas yang ada di Provinsi Jambi. Pasalnya banyak masyarakat yang diperdesaan yang berobat dengan gejala covid.
“Tenaga medis dan alat kesehatan juga harus disiapkan, sebelum jumlah pasien di Provinsi Jambi membludak, ini perlu dipersiapkan,” tandasnya. (*)