Memodifikasi sistem tahun 2019 untuk saat ini memantau melalui 4 satelit dan sisi tv untuk memantau percepatan data di lapangan untuk saat ini sudah 7 terpasang sisi tv.
“Sejak tanggal 1 Juli sudah status siaga darurat,” ujar Kapolda.
“Diharapkan Bupati, Kapolres dan Dandim mengupayakan 1 lokasi menyiapkan tempat untuk penempatan pasukan dan alat, perhatikan Perlengkapan perorangan seperti oksigen untuk pasukan. Proyek BRG tentang sumur bor dan Kanal sudah dibuat tanda medan dengan harapan sumur bor airnya ada, Indentifikasi lokasi kebakaran dan apa yang akan dilakukan Pemerintah daerah serta susun rencana jangka panjang dalam manajemen penyediaan air dengan melibatkan PUPR,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatan lain Danrem 042 Gapu, Brigjen TNI M. Zuliifli mengatakan bahwa untuk tahun ini diharapkan ada terobosan penanganan Karhutla. Lakukan tindakan pencegahan karena prediksi dari BMKG bahwa Kemarau akan terjadi pada bulan Agustus dan September, untuk itu Tahun 2021 kita siapkan tindakan strategis seperti menyiapkan sarana ketersediaan air melihat pengalaman di tahun sebelumnya menjadi rencana kedepan.
Untuk efisiennya, Pencegahan Karhutla hendaknya dilakukan sebelum terjadinya kebakaran. Perlu adanya standarisasi peralatan yang harus di miliki Kab/Kota sehingga perlu dukungan dan bantuan Kabupaten/Kota.
Terakhir Danrem menjelaskan bahwa memasukkan pasukan ke lokasi-lokasi rawan Karhutla menjadi langkah pencegahan dan berkolaborasi dengan klaster yang telah di bentuk serta perlu dukungan riil dari Kabupaten dalam bentuk penempatan pasukan, pungkasnya. (Rem)
Halaman : 1 2